POSKOTA.CO.ID - Polandia mengakui membeli perangkat lunak spyware Pegasus dari Israel.
Hal ini diakui Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski.
Dia membantah bahwa perangkat itu digunakan untuk menargetkan oposisi pemerintah dalam pertarungan pemilu pada 2019 lalu.
"Tidak perlu membentuk komisi investigasi parlemen untuk menyelidiki tuduhan terhadap pemerintah," kata Jaroslaw Kaczynski dalam wawancara dengan surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung seperti dikutip laman Tasnimnews pada Sabtu (8/1/2022).
Dinas rahasia di banyak negara menggunakan perangkat lunak Pegasus untuk memerangi kejahatan dan korupsi menurut Jaroslaw Kaczynski.
Wawancara itu mengikuti laporan eksklusif The Associated Press bahwa Citizen Lab, kelompok pemantau dunia maya di Universitas Toronto, menemukan bahwa ponsel milik tiga kritikus pemerintah Polandia telah diretas dengan Pegasus.
Amnesty International pada Kamis lalu secara independen memverifikasi temuan Citizen Lab bahwa Senator Krzysztof Brejza diretas beberapa kali pada tahun 2019 ketika ia melakukan kampanye pemilu parlemen.
Para penentang pembelian spyware Pegasus di Polandia menyebut insiden itu sebagai sebuah skandal dan membandingkannya dengan skandal Watergate yang berujung pada penggulingan Presiden AS Richard Nixon pada 1974.
Spyware Pegasus adalah perangkat lunak buatan Israel yang dipakai untuk meretas ponsel.
Penggunaan Pegasus pertama kali terbongkar pada 2016 ketika ponsel milik aktivis Uni Emirat Arab Ahmed Mansoor diretas. ***