JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Covid-19 masih menjadi permasalah seluruh masyarakat dunia, saat ini. Sebuah studi terbaru berhasil mengungkap masa-masa paling menular saat seseorang terinfeksi Covid-19.
Periode paling menular ini ternyata sudah berlangsung sejak sebelum gejala muncul.
Dikutip dari PMJnews, berdasarkan hasil penelitian, penyebaran Covid-19 paling sering terjadi pada dua masa.
Pertama, sekitar satu atau dua sebelum gejala pertama muncul. Kedua, pada hari kedua hingga ketiga setelah gejala muncul.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Kasus Orang Terinfeksi Varian Omicron di Indonesia Bertambah Jadi 46 Orang”. (youtube/poskota tv)
Saat ini, gejala umum Covid-19 masih berupa batuk, demam, dan kehilangan indra penciuman serta perasa. Namun, CDC juga menyoroti beberapa gejala lain dari Covid-19 berupa warna pucat, abu-abu, atau biru pada kulti, bibir, atau dasar kuku.
Menurtu Komisioner Departemen Kesehatan Publik Chicago, dr Allison Arwady, menyebut saat ini gejala muncul lebih cepat setelah seseorang terinfeksi.
Ini berarti, masa paling menular seseorang juga menjadi lebih singkat.
"Banyak orang membutuhkan waktu lebih singkat untuk pulih, karena ada lebih banyak orang yang sudah divaksinasi," kata dr Arwady, seperti dikutip juga oleh Poskota.co.id melalui PMJnews dari The Sun, Jumat (7/1/2022).
Sementara itu, berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa risiko transmisi tampak menurun drastis setelah hari ketujuh terinfeksi.
Risiko ini semakin rendah bila kepatuhan masyarakat menggunakan masker tetap dijalankan.
Pasien Covid-19 tanpa gejala pun tetap bisa menularkan penyakitnya.
Menurut panduan CDC, individu tak bergejala ini dinilai paling sering menularkan sekitar dua hari sebelum mendapatkan hasil tes Covid-19 positif.
CDC menyarankan orang yang terpapar Covid-19, untuk menunggu sekitar lima hari untuk melakukan tes Covid-19. Tes tersebut juga bisa dilakukan sesaat setelah gejala-gejala Covid-19 muncul.
"Bila gejala terjadi, individu perlu segera mengisolasi diri sampai hasil tes negatif mengonfirmasi bahwa gejala tersebut tak berkaitan dengan Covid-19," terang panduan CDC. (Ibriza Fasti Ifhami)