“WAH kakek rajin baca koran. Baca berita apa kek?”
tanya sang cucu kepada kakeknya, tadi pagi.
“Biasa baca berita soal Jakarta, berita tentang pak Gubernur Anies,” jawab kakek.
“ Sekarang kakek jadi rajin baca berita soal pak Anies Baswedan” tambah sang cucu.
“Sebagai warga Jakarta harus tahu tentang perkembangan yang terjadi di Jakarta. Bukan hanya warga Jakarta saja, warga Jabodetabek pun perlu mengetahui perkembangan di ibukota, apalagi yang sehari – hari beraktivitas di Jakarta,” kata kakek.
Cucu: Iya juga ya kek, biar nggak ketinggalan informasi terkini. Terus apa yang terkini soal Jakarta kek?” tanya cucu.
Kakek: Ini soal pak Anies ditawari bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa(PKB).
Cucu: Oh mau masuk parpol?
Kakek pun menjelaskan panjang lebar soal peluang tersebut. Seperti diberitakan poskota – poskota.co.id, Anies Baswedan ditawari masuk PKB oleh ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Ceritanya, pada akhir tahun lalu ( 2021), Anies dan Cak Imin diundang menjadi bintang tamu dalam acara yang dipandu Najwa Shihab. Di sela- sela acara, Cak Imin bertanya” Pak Anies Baswedan yang mulia, 2022 masa jabatan sebagai Gubernur DKI habis, PKB terbuka loh untuk Anda. Akan masuk partai atau tidak?,” tanya Cak Imin seperti disiarkan YouTube Najwa Shihab.
Cucu: Terus gimana kek, pak Anies menerimanya?
Kakek: Dari berita yang dirilis, pak Anies akan mempertimbangkannya.
Cucu: Oh gitu, jadi belum final ya kek?
Kakek: Betul cucuku, perjalanan masih panjang.
Seperti diketahui masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir bulan Oktober 2022 ini. Apakah aktivitas selesai menjabat, kita pun belum tahu. Apa akan fokus kepada aktivitas sosial keagamaan, sosial kemasyarakatan atau terjun ke dunia politik praktis, masuk parpol misalnya sebagai kendaraan menuju pilpres 2024, kita belum tahu. Bisa saja tidak terikat kepada salah satu parpol tertentu seperti selama ini dilakukan.
Publik baru mengetahui pasca bulan Oktober.
Tentu, sebagai tokoh , figur publik tidak akan diam tak bergerak. Sepertinya bukan menjadi karakter Anies, jika hari – harinya tanpa aktivitas yang bermanfaat bagi rakyat.
Yang pasti, setelah bulan Oktober nanti, aktivitasnya akan lebih leluasa karena tidak lagi dibatasi dengan sejumlah ketentuan, aturan protokoler sebagaimana layaknya seorang gubernur.
Boleh jadi aktivitasnya aka melesat bagaikan anak panah, yang tak hanya melingkar di Jakarta saja, tetapi menjelajah ke seluruh pelosok negeri.
Kita tahu, Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang namanya selalu muncul sebagai kandidat bakal calon presiden dalam setiap survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Setidaknya ada 3 gubernur yang sekarang masih aktif terus menghiasi hasil survei elektabilitas calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat).
Acap menjadi pertanyaan, apakah elektabilitas masih tetap tinggi setelah tidak lagi menjabat gubernur? Jawabnya akan lebih tergantung dari kiprah tokoh yang bersangkutan. Bisa menyurut, boleh jadi semakin moncer.
Selain figur yang bersangkutan, juga hasil kemasan tim suksesnya,jika sudah terbentuk. Tak kalah pentingnya para fans-nya, simpatisannya, dan jaringannya. (Jokles)