Kemenangan Aktivis Anti Nuklir Jerman Usai Berjuang 35 Tahun

Selasa 04 Jan 2022, 16:55 WIB
Aksi protes pembangunan PLTN Brokdorf tahun 1980-an. (Sumber: Deutsche Welle)

Aksi protes pembangunan PLTN Brokdorf tahun 1980-an. (Sumber: Deutsche Welle)

JERMAN, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah reaktor nuklir di Jerman resmi berhenti beroperasi pada Jumat (31/12/2021). Salah satunya reaktor nuklir di Brokdorf. Reaktor ini sejak berdiri telah menjadi simbol perlawanan anti nuklir di Jerman.

Penghentian operasi sejumlah reaktor nuklir di Jerman menjadi bukti kemenangan perjuangan panjang anti pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jerman.

Aksi aktivis anti nuklir Jerman di depan PLTN di Brokdorf. (Sumber: Deutsche Welle)

Para aktivis anti nuklir telah melakukan protes di depan PLTN di Brokdorf, Jerman utara, selama 35 tahun.

Masih tersisa tiga PLTN di Jerman usai penghentian operasi PLTN Brokdorf. PLTN ini masih memasok listrik untuk setahun lagi. Tahun 2022 semua PLTN di Jerman akan berhenti beroperasi sesuai keputusan pemerintah Jerman.

Keputusan meninggalkan PLTN dibuat pemerintahan Angela Merkel setelah syok melihat bencana di reaktor nuklir Fukushima Jepang yang dihantam gempa kuat dan tsunami dahsyat tahun 2011. Unsur radio aktif bocor keluar dari PLTN dan mencemari kawasan luas sehingga kota-kota mati sampai sekarang karena penghuninya harus pindah.

Dilansir dari Deutsche Welle, reaktor nuklir di Brokdorf memang punya makna tersendiri di kalangan aktivis anti nuklir.

Brokdorf dibuka pada akhir 1986. Ini adalah reaktor nuklir pertama di dunia yang beroperasi setelah bencana Chernobyl. Reaktor nuklir ini sudah jadi sasaran aksi protes sejak perencanaanya.

Brokdorf di kemudian hari menjadi pusat aksi perlawanan anti nuklir. Ratusan ribu orang memrotes pembangunan PLTN Brokdorf di tengah puncaknya gerakan anti-nuklir pada 1980-an.

Usai Berjuang 35 Tahun

Sekelompok aktivis yang sebagian besar orang lanjut usia kembali menggelar protes ritual mereka pada 25 Desember 2021 lalu.

Mereka memasang spanduk kuning bertuliskan "Matikan PLTN" di gerbang PLTN Brokdorf. Mereka adalah aktivis anti nuklir garis depan yang masih tetap datang dan menggelar protes setiap bulan sejak 35 tahun lalu.

Tetapi hari tersebut suasananya lain. Karena akan menjadi aksi protes terakhir di depan gerbang PLTN Brokdorf.

"Saya senang ini akhirnya ditutup," kata Hans-Günter Werner, seorang pendeta dan salah satu aktivis generasi awal.

"Saya tidak sedih, tetapi sedikit bernostalgia, karena saya tahu kita tidak akan bertemu lagi dalam waktu dekat.”

"Tetapi sebagian besar saya merasa lega, bahwa pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir akhirnya segera berakhir," lanjutnya. "Dulu kami tidak menyangka bahwa kami harus berdiri di sini begitu lama."

Pergi Dengan Membawa Kemenangan

Para pengunjuk rasa anti nuklir berkali-kali bentrok dengan polisi terutama pasca kecelakaan nuklir di Chernobyl pada 1986. Ini juga mengakibatkan peningkatan tingkat radiasi pada tanah dan hasil agraria di seluruh Jerman.

"Saya dulu punya anak masih kecil yang tidak boleh lagi bermain di kotak pasir. Kami semua jadi panik," kata Hans-Günter Werner mengenang masa itu. Ketika itu dia dan beberapa teman mulai menggelar aksi protes setiap bulan.

Mereka berjanji untuk bertemu sebulan sekali di Brokdorf setiap hari Sabtu terakhir sampai PLTN itu ditutup.

"Menunjukkan perlawanan dan melakukan aksi protes juga membantu kami memerangi ketakutan kami sendiri," kata Hans-Günter Werner.

Mereka lalu berbagi kopi dan kue atau makan sup labu seperti biasanya.

 

Aksi aktivis anti nuklir Jerman di depan PLTN di Brokdorf. (Sumber: Deutsche Welle)

Mereka kali ini membawa foto-foto lama tentang kegiatan para aktivis selama lebih tiga dekade. Termasuk gambar-gambar dari dari album foto pribadi mereka.

Para aktivis meninggalkan PLTN sambil bernyanyi di akhir acara seperti biasanya. Tetapi untuk pertama kalinya dalam 35 tahun mereka pergi sebagai pemenang. ***

Berita Terkait

News Update