MAGELANG, POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari yang lalu, kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dikunjungi oleh jajaran Komisi B DPRD Jawa Tengah guna meninjau kesiapan destinasi menyambut wisatawan di libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Kunjungan yang dilaksanakan pada Rabu (29/12/21), disambut langsung oleh Hetty Herawati selaku Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Taman wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) dengan didampingi oleh GM TWC Unit Borobudur Aryono Hendro Malyanto di Manohara Borobudur Resto, kompleks TWC Borobudur.
Selama pandemi, kunjungan wisatawan menurun drastis. Walaupun begitu, pengelola kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO itu lebih menekankan pada kenyamanan dan keamanan pengunjung.
“Tahu 2019 untuk Borobudur sendiri 4 juta wisatawan. Saat ini, sepanjang 2021 hanya 400 ribuan. Hanya sepersepuluh dari kondisi semula,” papar Hetty, dikutip dari laman resmi BUMN pada Jum’at (31/12/21).
“jadi fokusnya saat ini ini adalah prokes. Kita pantau betul prokes di lapangan, untuk memastikan destinasi aman dan nyaman,” imbuhnya.
Hetty berharap Komisi B Jateng memberikan dukungan terhadap pengelolaan destinasi yang telah dilakukan pihaknya.
“Kami mohon dukungan semua pihak, termaksud Komisi B DPRD Jateng, agar tercipta kepengelolaan yang harmonis di Borobudur dan Prambanan. Harmonisasi ini bisa mendukung wisata religi atau pilgrim yang punya daya tarik tersendiri,” jelas Hetty.
Sumanto selaku Komisi B DPRD Jateng pun memberikan apresiasi terhadap kerja keras yang dilakukan PT TWC dalam mengembangkan destinasi di kawasan Candi Borobudur.
“Program pengembangan destinasi terutama di desa-desa memberikan harapan besar bagi masyarakat jateng untuk menikmati potensi serta devisa yang dihasilkan pariwisata,” pungkasnya.
Setelah itu, Sumanto menuju ke area pelataran candi Borobudur untuk melihat langsung aktivitas wisatan di momen Natal dan Tahun Baru.
Dalam peninjauan pembangunan concourse Borobudur, turut hadir pula Komisi bidang perekonomian yang meliputi perindustrian, perdagangan, pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pariwisata, logistik, dan UKM.