Drama Korea Selatan Snowdrop. (Sumber: Antara/JTBC)

Film

Snowdrop, Serial Drama Korea Selatan Yang Menyedot Perhatian

Kamis 30 Des 2021, 13:30 WIB

KOREA SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Serial drama Korea Selatan ini menyedot perhatian warga di negara tersebut.

Episode perdana drama musim dingin ini tayang pada Sabtu (18/12/2021) dan Minggu (19/12/2021). Usai penayangan, serial "Snowdrop" ini menuai banyak kritik.

"Snowdrop" dibintangi oleh Jung Hae-in dan Jisoo Blackpink. Berlatar belakang peristiwa 1987 yang merupakan tahun sangat penting bagi gerakan pro demokrasi Korea Selatan.

Sementara serial ini terkena tudingan pembelokan sejarah gerakan pro demokrasi di negara itu.

JTBC, jaringan televisi yang menyiarkan "Snowdrop", merilis pernyataan guna membantah tudingan ini. Demikian dikutip dari Antara.

 

Drama Korea Selatan Snowdrop. (Sumber: Antara/JTBC)

JTBC menyebutkan “Snowdrop” sebagai karya kreatif yang menampilkan kisah individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan penguasa pada masa rezim militer.

“Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di “Snowdrop”. Pemeran utama laki-laki dan perempuan tidak ditampilkan berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi di episode 1 dan 2, dan mereka tidak melakukannya di bagian mana pun dari naskah mendatang,” kata JTBC.

“Snowdrop” bercerita tentang mahasiswi Korea Selatan bernama Young-ro, diperankan Jisoo, menyelamatkan Im Soo-ho, diperankan Jung Hae-in, dalam kondisi berlumuran darah di asramanya.

 

Drama Korea Selatan Snowdrop. (Sumber: Antara/JTBC)

Young-ro mengira bahwa Soo-ho merupakan aktivis pro demokrasi yang dikejar-kejar intelijen. Keduanya kemudian terlibat hubungan romantis.

Sebuah petisi muncul usai pemutaran perdana "Snowdrop". Petisi ini menyerukan pembatalan serial itu yang diunggah ke situs web Blue House, kantor eksekutif dan kediaman resmi kepala negara Korea Selatan.

Pembuat petisi ini menilai cerita dalam “Snowdrop” dapat memperkuat narasi pemerintah otoriter di masa lalu bahwa aktivis mahasiswa pro demokrasi terkait dengan Korea Utara. Padahal banyak aktivis yang disiksa dan dituntut atas tuduhan palsu sebagai mata-mata Korea Utara.

Kritikus budaya Gong Hee-jung berpendapat “Snowdrop” seharusnya mengambil pendekatan yang lebih bijaksana dalam mengadaptasi kisah nyata menjadi sebuah drama. Terutama mengenai sejarah modern Korea Selatan yang sensitif.

Setelah itu muncul petisi kedua yang diluncurkan di situs web Blue House. Kali ini menyerukan penutupan JTBC.***

Tags:
gerakan pro demokrasi Korea Selatanpembelokan sejarah gerakan pro demokrasisejarah modern Korea Selatan

Reporter

Administrator

Editor