JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - TNI AL mempercayakan upgrade hardware dan software Combat Management System (CMS) Mandhala, serta mengintegrasikannya dengan sistem senjata, radar dan juga sensor-sensor kapal perang pada PT Len Industri (Persero).
KRI Ajak (653) telah rampung dari pemeliharaan depo (hardepo) atau pemeliharaan perbaikan kapal secara menyeluruh pada bulan Desember 2021.
KRI Ajak (653) merupakan kapal perang patroli kelas Andau milik TNI Al yang termasuk kedalam jenis Kapal Cepat Torpedo (KCP).
KCP bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun di bawah permukaan (anti submarine warfare), termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.
Selain KRI Ajak (653) terdapat pula kapal patroli lainnya diantaranya KRI Singa (651), KRI Andau (650) dan KRI Tongkak (652).
Keempat kapal tersebut memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, draught 2,95 meter, memiliki bobot 445 ton pada beban penuh serta memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 mil.
Kini, KRI sudah dilengkapi dengan combat system buatan Len yang terintegrasi dengan senjata meriam 57mm dan 40mm, radar navigasi, radar surveillance, sensor (electro-optical targeting system) EOTS, gyro vertical, speedlog, hingga sensor arah angin.
KRI Ajak melakukan uji penembakan menggunakan meriam 57mm dan 40mm secara remote dengan CMS Mandhala berjalan dengan baik di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada awal Desember 2021.
“CMS Mandhala pertama kali digelar di KRI Ajak pada tahun 2014. Sekarang, selain upgrade CMS dan integrasinya dengan sensor dan sistem senjata, Len juga melakukan perbaikan senjata meriam 57mm, 40mm, 20mm, perbaikan radar surveillance, perbaikan dome sonar, dan integrasi pengadaan EOTS,” papar Wahyu Sofiadi selaku Direktur Bisnis & Kerjasama PT Len Industri (Persero) dikutip dari laman resmi Kominfo pada Senin, (27/12/21).
Combat Management System (CMS) merupakan brainware yang berfungsi melakukan pengolahan data dari berbagai sensor menjadi informasi navigasi, potensi ancaman, serta reaksi yang dapat dilakukan untuk melumpuhkan ancaman tersebut dibekali visualisasi menyeluruh terhadap situasi taktis pertempuran, menyediakan sarana untuk melakukan reaksi secara efektif dan efisien melalui sistem persenjataan yang dimiliki.
“Terimakasih atas kepercayaan dari TNI AL. Uji penambakan di Perairan Masalembo pada awal Desember kemarin berjalan dengan baik. Di bidang pertahanan ini memang membutuhkan kemandirian teknologi yang mumpuni agar tidak bergantung dengan asing, dan PT Len Industri selalu siap dalam mendukung hal ini,” pungkas Wahyu dikutip dari laman resmi Kominfo pada Senin, (27/12/21). (Riza)