Amerika Serikat Dituduh Tiongkok Atas Kejadian di Luar Angkasa

Rabu 29 Des 2021, 15:39 WIB
Contoh Stasiun Luar Angkasa Tiangong yang ditampilkan di Hangzhou Tiongkok pada 19 Oktober 2021. (Sumber: VOA Indonesia/AFP)

Contoh Stasiun Luar Angkasa Tiangong yang ditampilkan di Hangzhou Tiongkok pada 19 Oktober 2021. (Sumber: VOA Indonesia/AFP)

POSKOTA.CO.ID – Amerika Serikat dituduh Tiongkok melakukan tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak aman di luar angkasa pada Selasa (28/12/2021).

Hal ini terkait dua persinggungan yang terjadi di antara stasiun luar angkasa Tiongkok dan satelit yang dioperasikan SpaceX milik Elon Musk.

Stasiun ruang angkasa Tiongkok yang baru, Tiangong, harus bermanuver untuk menghindari tabrakan dengan satu satelit Starlink pada bulan Juli dan Oktober lalu. Demikian catatan Tiongkok yang disampaikan kepada Badan Antariksa PBB bulan ini. Demikian dilansir dari VOA Indonesia.

Catatan itu menyebutkan bahwa insiden itu membahaya bagi kehidupan atau keselamatan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Tiongkok.

“Amerika Serikat mengabaikan kewajibannya berdasarkan perjanjian internasional, menimbulkan ancaman serius bagi kehidupan, dan keselamatan astronaut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian dalam konferensi pers rutin pada Selasa (28/12/2021).

Starlink merupakan divisi SpaceX yang mengoperasikan konstelasi hampir 2.000 satelit yang bertujuan menyediakan akses internet ke sebagian besar wilayah di bumi.

SpaceX adalah perusahaan swasta AS yang independen dan terpisah dari badan antariksa militer dan sipil NASA.

Tiongkok dalam catatannya pada PBB menyebutkan anggota-anggota Perjanjian Luar Angkasa, dasar hukum luar angkasa internasional, bertanggung jawab atas tindakan entitas nonpemerintah mereka.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menolak menanggapi secara khusus tuduhan Tiongkok tersebut.

“Kami telah mendorong semua negara yang memiliki program luar angkasa untuk menjadi aktor yang bertanggung jawab, untuk menghindari tindakan yang dapat membahayakan astronaut, kosmonaut, dan pihak lainnya yang mengorbit bumi atau yang berpotensi melakukan hal itu,” ujar Price.

SpaceX belum menanggapi permohonan untuk memberi pernyataan atas hal ini.

Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian menyebutkan manuver mengelak untuk mengurangi risiko tabrakan di ruang angkasa menjadi lebih sering terjadi. Hal ini karena semakin banyak obyek memasuki orbit bumi.

“Kami benar-benar memperhatikan peningkatakan jumlah upaya mengelak dalam jarak dekat sejak Starlink mulai beroperasi,” ujarnya.

Jonathan McDowell menilai tabrakan apapun kemungkinan akan menghancurkan total stasiun luar angkasa Tiongkok dan membunuh semua orang di dalamnya.

Modul inti stasiun Tiongkok Tiangong, dalam bahasa Mandarin berarti “istana surgawi”, memasuki orbit awal tahun ini dan diharapkan akan beroperasi penuh tahun depan. ***

Berita Terkait
News Update