JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Larang disabilitas masuk GBK, Dirut GBK ngaku telah berikan teguran keras kepada petugas Security.
"Kami melakukan evaluasi serta memberikan teguran secara keras terhadap oknum tersebut," ujarnya Direktur Utama (Dirut) Gelora Bung Karno (GBK), Adi Kusumo kepada wartawan saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Atas kejadian itu, selaku maajemen GBK meminta maaf atas perlakuan petugas security yang tidak baik terhadap pengunjung disabilitas.
Dia memastikan bahwa penyandang disabilitas boleh memasuki kawasan GBK.
"Disabilitas diperbolehkan untuk memasuki dan menggunakan fasilitas atau venue yang ada di GBK termasuk ring road stadion utama," jelasnya.
Sebelumnya, dugaan adanya diskriminasi dilakukan oleh petugas security di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat kepada penyandang disabilitas.
Aksi diskriminasi yang dilakukan security tersebut viral di media sosial.
Salah satu akun instagram yang membagikan video itu yakni @koalisipejalankaki.
Dalam video memperlihatkan seorang penyandang disabilitas bernama Abil Asswad dengan menggunakan kursi roda tidak diperbolehkan memasuki kawasan GBK.
Security menyebut, ada aturan yang harus diterapkan yakni yang berjenis roda, seperti kursi roda, sepeda dan scooter tidak diperbolehkan masuk.
"Untuk aturan yang berjenis roda, sepeda, kursi roda, kemudian scooter," kata security.
Abil menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (26/12/2021) sekitar pukul 19.26 WIB. Saat itu dia hendak masuk ke kawasan GBK untuk keliling berolahraga.
"Tujuan saya mau olahraga keliling GBK," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Namun, saat akan memasuki kawasan, dirinya malah dihadang petugas security dan tidak diperbolehkan masuk dengan alasan yang beroda tidak boleh masuk.
"Petugasnya dengan alasan yang beroda tidak boleh masuk ke dalam GBK," jelasnya.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek, Polisi Ciduk 27 Orang”. (youtube/poskota tv)
Kurang lebih hampir 1 jam Abil berdebat dengan petugas security. Sampai akhirnya dia diizinkan masuk ke GBK.
Meski begitu, Abil merasa hal tersebut telah mendiskriminasi dirinya sebagai penyandang disabilitas.
"Bener-bener saya merasakan terdiskriminasikan," ungkap Abil. (cr01)