ADVERTISEMENT

Viral! Polisi Hentikan Mobil Ambulans Demi Konvoi PM Malaysia, Warganet: Nyawa Boleh Ditunggu?

Selasa, 28 Desember 2021 14:37 WIB

Share
Tunggu PM Malaysia melintas di persimpangan polisi Malaysia berhentikan ambulan yang membawa pasien (foto @syzwnrose)
Tunggu PM Malaysia melintas di persimpangan polisi Malaysia berhentikan ambulan yang membawa pasien (foto @syzwnrose)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MALAYSIA, POSKOTA.CO.ID - Media sosial di Malaysia dihebohkan mobil ambulans diberhentikan oleh pasukan pengamanan iring-iringan Perdana Menteri Malaysia di persimpangan jalan.

Mobil ambulans diberhentikan guna mendahulukan konvoi PM yang dikawal polisi lalu lintas Malaysia.

Berdasarkan informasi yang beredar rombongan PM itu sedang melakukan perjalanan untuk kunjungan lapangan di Hulu Langat setelah diterpan banjir bandang di Selangor.

Viralnya video penyetopan mobil ambulan itu menuai kecaman warganet Malaysia. Warganet menuding cara yang dilakukan polisi Malaysia kurang tepat karena mendahulukan iring-iringan PM Malaysia ketimbang memprioritaskan ambulans yang sedang terburu-buru ke rumah sakit.

Ambulans milik masyarakat Bulan Sabit Merah dan sebuah mobil offroad terpaksa berhenti karena menunggu iring-iringan PM. Padahal mobil tersebut berhenti dengan sirine ambulans yang berbunyi.

Menyikapi hal tersebut Kepala Depatemen Investigasi dan penegakan Lalu Lintas (JSPT) Selangor, Supt. Azman Syari’at mengatakan, Tindakan itu diambil guna mencegah laka lantas di persimpangan karena konvoi PM segera melintas dengan kecepatan tinggi.

Azman menambahkan diberhentikan karena konvoi sudah dekat dengan perimpangan tersebut sehingga untuk menghindari tabrakan, ambulans tersebut diberhentikan.

Azman menyatakan keputusan polisi lalu lint aitu sesuai dengan Peraturan Lalu Lintas No 9 LN 166/1959 Undang-Undang Angkutan Jalan 1987.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT