JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Giring Ganesha tidak mau dipimpin oleh pembohong yang dipecat Presiden Jokowi, Wagub DKI Ariza minta Ketum PSI berkomentar produktif dan menyejukkan.
Sebagian pihak berpendapat, bila kata 'pembohong' dan 'dipecat' dicetuskan mantan vokalis grup band Nidji tersebut menjurus ke nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, meminta seluruh Kader Partai Politik (Parpol) dalam berkomentar menyarakan hal yang produktif dan memberi kesejukan dunia perpolitikan di tanah air.
"Ya terkait dengan komentar mas Giring, kami berharap tentu seluruh anak bangsa bisa memberikan pendapat, masukan, rekomendasi, yang produktif ya. Kita berharap semuanya kader partai apapun partainya memberikan kontribusi terbaiknya untuk ikut menjadi bagian menyejukan ya perpolitikan kita menyejukan suasana iklim bangsa dan negara," pinta Ariza di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (26/12/2021).
Politisi Partai Gerindra tersebut mengingatkan, jangan sampai karena berbeda pandangan Politik sesama anak bangsa saling bermusuhan.
Menurutnya, perbedaan politik merupakan sebagian dari keberagaman yang harus disikapi dengan saling mendukung untuk bersama membangun bangsa dan negara.
"Karena yang paling penting bagi kita semua adalah memastikan semua proses demokrasi di republik yang kita cintai ini khususnya di Jakarta bisa berlangsung baik dan kondusif," pungkasnya.
Sebelumnya Giring yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut kedepannya tidak mau Indonesia jatuh ke pembohong.
Lihat juga video “manfaat Musim Hujan, Puluhan Warga Jadi Tukang Ojek Payung”. (youtube/poskota tv)
Selain kata 'pembohong', Giring juga menyebut masa depan Indonesia akan suram bila dipimpin seorang yang pernah dipecat oleh Jokowi.
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk dengan memperalat agama main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik," kata Giring. (yono)
