Pemulihan Pembelajaran 2022-2024, Aceh Dukung Perpaduan Kurikulum Prototipe dengan Kurikulum Lokal Kemendikbudristek

Sabtu, 25 Desember 2021 13:30 WIB

Share
Kemendikbudristek menyiapkan kurikulum prototipe guna mendorong pemulihan pembelajaran di Era pandemi Covid-19/ahmad hasanuddin
Kemendikbudristek menyiapkan kurikulum prototipe guna mendorong pemulihan pembelajaran di Era pandemi Covid-19/ahmad hasanuddin

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudyaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya menyiapkan Kurikulum prototipe sebagai salah satu pilihan kurikulum nasional guna mendorong pemulihan pembelajaran di Era pandemi Covid-19.

Kemendikbudristek melakukan soisalisasi kurikulum prototipe ke daerah-daerah untuk mendorong pemulihan pembelajaran. Sosialisasi ini tersebut dilaksanakan pada 21 Desember 2021 dan disambut baik oleh pemerintah daerah dan organisasi profesi guru di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh yang rencananya penerapan kurikulum prototipe ini akan dipadukan dengan kurikulum lokal di Aceh.

Dalam sosialisasi tersebut Silahuddin selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar mengungkapkan bahwa pemulihan pembelajaran menjadi salah satu prioritas di daerahnya. Ia juga telah berdiskusi dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Majelis Pendidikan Daerah (MPD) dan Majelis Syariat Islam untuk mencari solusi terbaik dari learning loss siswa di masa pandemi Covid-19.

“Kami duduk bersama tentang bagaimana format pendidikan di masa pandemi ini, sehingga disusunlah kurikulum lokal. Kami juga sudah duduk dengan semua kepala sekolah. Jadi kami segera bergerak cepat karena kami sudah sangat tertinggal. Kemudian kementerian juga sudah memberikan peluang untuk memilih tiga opsi kurikulum tadi (Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe). Jadi kita akan memilih, memutuskan, dan melaksanakan. Kita ingin bergerak cepat,” terang Silahuddin saat kegiatan sosialisasi Buku dan Kurikulum dalam rangka pemulihan pebelajaran di kantor LPMP Aceh, dikutip dari laman resmi Kemdikbud pada Jum’at, (24 desember 2021).

Silahuddin mendukung adanya kurikulum prototipe yang dalam penerapannya tidak ada pemaksaan karena diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah. Kurikulum ini juga dianggap memberikan efek positif bagi guru dan peserta didik karena penerapannya dilakukan secara bertahap.

“Jadi tidak ada beban, ada merdeka belajar, ada kebebasan berpikir, berbuat dan bertindak, sehingga para guru dan pemangku kepentingan di sekolah bisa menyiapkan diri dari sekarang dengan mapan,” tuturnya.

Penerapan kurikulum prototipe di Kabupaten Aceh Besar akan dipadukan dengan kurikulum lokal yang berisi tentang kearifan dan kekhasan saerah Aceh seperti adanya pembiasaan salah berjamaah, membaca al-qur’an, kegiatan tahfiz al-qur’an hingga memasukkan kurikulum lokal ke dalam ekstrakurikuler dengan muatan pendidikan karakter.

“Kita adopsi juga dari profil pelajar Pancasila, salah satunya kebhinekaan. Jadi sekarang kita ajari anak-anak kita harus saling menghargai bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi kurikulum ini akan kita padukan. Ada kurikulum nasional, agama, dan kearifan lokal. Itu yang kita rencanakan,” imbuhnya.

Supriyanto selaku Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek menyatakan bahwa kurikulu prototipe menjadi pilihan tambahan bagi satuan pendidikan dalam pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.

Dalam penerapannya, satuan pendidikan diberikan keleluasaan dalam mencapai capaian pembelajaran di tiap fase karena Kemendikbudristek hanya melakukan penyusunan dan pengembangan struktur kurikulum, capaian pembelajaran hingga asesmen.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar