NIGERIA, POSKOTA.CO.ID - Lebih dari 1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dimusnahkan Nigeria pada Rabu (22/11).
Ini setelah pihak berwenang mengatakan vaksin tersebut tidak bisa digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa.
Kepala Badan Pengembangan Perawatan Kesehatan Utama Nasional Nigeria Faisal Shuaib mengatakan para pejabat kesehatan di negara terpadat di Afrika itu tidak punya banyak pilihan usai menerima sumbangan dosis yang jangka waktu penyimpanannya tidak lama.
"Ada negara maju yang membeli vaksin ini dan menimbunnya," katanya.
"Pada titik akan kedaluwarsa, mereka menawarkannya untuk disumbangkan."
Dilansir dari VOA Indonesia, Faisal Shuaib pada pekan lalu mengumumkan bahwa Nigeria tidak akan lagi menerima sumbangan semacam itu.
Meskipun tidak merinci secara terbuka apa yang dianggap para pejabat sebagai umur simpan yang terlalu singkat.
Hanya dua persen dari 206 juta penduduk Nigeria yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan pejabat kesehatan telah menetapkan tujuan ambisius untuk memvaksinasi lebih dari seperempat populasi pada Februari mendatang.
Meskipun banyak keraguan, namun tingkat vaksinasi negara itu naik hampir dua kali lipat dalam seminggu terakhir.
Nigeria telah mengalami lonjakan infeksi yang dikonfirmasi sejak mendeteksi varian Omicron yang sangat menular pada akhir November.
Peningkatan kasus COVID sebesar 500 persen dalam dalam dua minggu terakhir menurut Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria.
Sebanyak 2.123 infeksi COVID-19 baru yang dikonfirmasi pada Selasa (21/12/2021). Ini adalah jumlah kasus harian tertinggi sejak Januari lalu dan tertinggi kedua sejak pandemi terdeteksi di negara tersebut.
Faisal Shuaib mengatakan,"Jika kita ingin mengatasi pandemi COVID-19 ini, kita harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memastikan pasokan vaksin COVID-19 yang lebih baik.”
“Tidak ada negara yang bisa memberantas COVID-19 ... sampai semua negara bisa memberantasnya," pungkasnya. ***