Tingkat Kesehatan Mulut di DKI Memprihatinkan, 47 Guru Diedukasi Pencegahan dan Penanganan Penyakit Gigi dan Mulut

Kamis 23 Des 2021, 18:52 WIB
Koordinator Pelatihan Guru SMAN 68 Jakarta Lisa prihastari drg., M. Kes, Kamis (24/12/2021) [dok.ist Poskota]

Koordinator Pelatihan Guru SMAN 68 Jakarta Lisa prihastari drg., M. Kes, Kamis (24/12/2021) [dok.ist Poskota]

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  – Tingkat derajat kesehatan mulut di DKI masuk dalam kategori tidak baik.

Bahkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tingkat derajat kesehatan mulut di Jakarta tidak lebih baik dari rata-rata nasional.

Dimana persentase warga DKI yang mengeluhkan permasalahan gigi dan mulut mencapai 59,1 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu 57,6 persen.

Untuk itu, para Tim Riset dari Universitas Yarsi berupaya melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) SMAN 68 Jakarta, Rabu (22/12). 

Sebanyak 47 guru diedukasi mengenai pencegahan dan penanganan penyakit gigi dan mulut. 

“Yang datang secara offline ada 26 guru dan 21 yang online, toal 47 guru,” ujar Koordinator Pelatihan Guru SMAN 68 Jakarta Lisa prihastari drg., M. Kes, kemarin.

Kegiatan itu dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Yarsi yang mendapatkan bantuan pendanaan program pengabdian kepada msyarakat berbasis hasil penelitian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.

Mereka sebelumnya juga telah melakukan edukasi pemanfaatan teh hitam dan fissure sealant kepada 200 lebih siswa SMAN 68. 

Lisa menjelaskan, berdasarkan beberapa riset, penyakit gigi dan mulut menyebabkan berkurangnya jumlah kehadiran siswa di sekolah.

Selain itu, juga dapat menurunkan konsentrasi siswa saat kegiatan belajar mengajar. 

“Dan dengan menurunkan karies bisa meningkatkan kualitas pembelajaran siswa di sekolah,” ucapnya.  

Berita Terkait

News Update