Edan! Mau Karantina di Hotel Bayar Rp19 Juta, Dansatgas Covid Soetta: Nyatanya HP-nya Bagus, Perhiasannya Banyak

Selasa 21 Des 2021, 11:32 WIB
Tangkapan layar penumpang yang telantar. (foto: ist)

Tangkapan layar penumpang yang telantar. (foto: ist)

Agus mengaku dalam menjalankan aturan pemerintah pihaknya seringkali menjumpai perkara seperti ini.

“Kami di sini kendala adanya angel angel itu tolong digarisbawahi. Tapi yang memviralkan itu tidak memiliki hak untuk di wisma itu karena dia wisatawan tapi dia ingin dilayani negara. Masalah indomie yang harganya 30-40 ribu itu di sini tidak ada yang jual beli. Nggak boleh,” tandasnya.

Wisma Atlet Penuh

Terkait viralnya penumpukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta khususnya Terminal 3, Kolonel Agus Listiyono Dansatgas Covid Udara Bandara Soetta mengakui adanya ketersendatan di Wisma Atlet.

Namun dirinya mengaku saat ini tidak ada lagi penumpukan di Bandara Soetta.

“Ya itu video itu ada pada hari Sabtu memang terjadi penumpukan karena ada ketersendatan yang ada di wisma. Mau tidak mau karena wisma itu penuh karena Pademangan itu lockdown karena ada yang terpapar Omnicron,” jelasnya, Senin (20/12/2021).

Bahkan, kata Agus, beberapa tempat seperti di Pasar Rumput juga penuh. Dengan demikian pihak dari Satgas Kodam membuka tempat karantina baru di Nagrak.

Dia merinci tiga kriteria yang berhak mendapat karantina di Wisma Atlet yakni Pekerja Migran Indonesia (PMI), baik TKW ataupun TKI. Kedua, pelajar Indonesia yang dapat beasiswa di luar negeri dan yang ketiga itu, ASN atau PNS yang diberi surat dinas dari pemerintah.

“Untuk wisatawan itu tidak termasuk di situ,” tegasnya. (kontributor tangerang/muhammad iqbal/)

Berita Terkait

News Update