Edan! Mau Karantina di Hotel Bayar Rp19 Juta, Dansatgas Covid Soetta: Nyatanya HP-nya Bagus, Perhiasannya Banyak

Selasa 21 Des 2021, 11:32 WIB
Tangkapan layar penumpang yang telantar. (foto: ist)

Tangkapan layar penumpang yang telantar. (foto: ist)

Dia menambahkan, jika perlakuan pemerintah Indonesia seperti ini untuk mencegah wabah virus corona varian Omicron tak heran jika warga malah menjadi sakit.

“Sehari 4.000 TKI yang datang. Mungkin ya 10 persennya lah kita kita. Tuh sampe pada teriak anak kecil, ini mah bukan karantina bukan jadi sehat, malah jadi penyakit. Pada stres kayak ayam aja ini manusia dibikin perlakukan kayak ayam,” tuntasnya.

Menyikapi persoalan ini Komandan Satgas (Dansatgas) Udara Covid-19 Bandara Soetta, Kolonel Agus Listiyono mengatakan, terkait viralnya terdapat calo yang menawarkan hotel, Agus mengaku setiap penumpang sudah diverifikasi.

“Makanya dia itu tidak ditawarin hotel tahap pertama, itu kan diverifikasi di KKP, mana yang wisma mana yang hotel, itu sudah jelas diverifikasi paspornya. Oh dia itu sebetulnya hotel. Hotel tuh mahal Rp19 juta,” kata dia.

Mahalnya hotel tersebut, kata Agus, bukan dikarenakan mewah atau bintang di hotel tersebut. Namun kebanyakan dari hotel yang digunakan untuk karantina sudah memberikan harga paket terlebih dahulu.

“Lihatnya jangan yang bintang lima. Nyatanya sekarang ada bintang dua itu pun tidak per hari. Itu pun sepuluh hari paket. Nah itu sudah paket di situ tidak sama dengan reguler yang masuk hotel terus check out gitu bukan. Itu ada Nakesnya, ada PCR-nya ditanggung hotel. Terus di hotel PCR kedua ditanggung oleh hotel. Armada pengangkutnya dari Bandara yang bawa dari hotel. Keamanannya juga hotel,” jelasnya.

Bolak-balik ke LN

Dia menerangkan, terkait dengan perkara yang diviralkan oleh seorang wanita tersebut, menurut Agus, hal tersebut bukan baru pertama kalinya.

“Aku memberi istilah angel atau susah susah. Yang seharusnya tidak di wisma tetapi memaksa di wisma itu dengan alasan tidak punya uang. Tapi nyatanya HP-nya bagus perhiasannya banyak. Terus dia paspornya kelihatan di Imigrasi bolak-balik ke luar negeri. Tolong itu digarisbawahi. Itu namanya angel alias susah. Itu datanya ada setiap hari ada yang seperti itu,” tegasnya.

Menurut Agus hal tersebut malah menjadikan beban untuk negara. “Jadi kan dia malah beban negara kok malah dibalik-balik dia yang gak diurus negara. Tolong itu digarisbawahi angel itu setiap hari ada,” ucapnya.

Dia memastikan saat ditawari hotel wanita yang memviralkan hal tersebut tidak mau jika dibawa ke hotel dengan alasan harga yang mahal.

“Terus saya punishmentnya terhadap dia yang memviralkan karena dia tidak mau hotel. Maka saya taroh paling belakang nanti ambil sendiri setelah ada penerbangan terakhir baru dia tak bawa ke wisma. Itu punishment saya biar dia berubah,” ujarnya.

Berita Terkait

News Update