Buka Konggres PII Sebut Tiga Presiden RI Bergelar Insinyur, Wapres Berharap Muncul Lagi Sosok Insinyur Jadi Pemimpin Nasional

Jumat 17 Des 2021, 16:42 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII, di Bali. (foto: setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII, di Bali. (foto: setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Bali, Jumat (17/12/20221).

Wapres menyebutkan tiga Presiden RI bergelar insinyur dari  tujuh Presiden yang memimpin bangsa ini.

Wapres berharap muncul lebih banyak lagi sosok insinyur menjadi pemimpin nasional, sehingga memberikan kontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara ini.

"Sejarah mencatat, dari tujuh Presiden yang pernah memimpin Indonesia, tiga di antaranya adalah insinyur, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Habibie, dan Presiden kita sekarang, Bapak Joko Widodo," tutur Wapres.

Itu disampaikan Wapres saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) XXII, di Bali, Jumat (17/12/2021). Hadir dalam acara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,

Danis Hidayat Sumadilaga yang akan menjabat sebagai Ketua Umum PII periode 2021-2024, dan Gubernur Bali Wayan Koster .

Wapres mengatakan Pemerintah terus mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional agar sejajar dengan negara-negara maju, antara lain melalui sertifikasi profesi.

"Data Kemendikbud mencatat ada sekitar 2.600 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia. Angka ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Vietnam yang 9.000 insinyur, dan Korea Selatan 25.000 insinyur per 1 juta penduduknya," tutur Wapres.

"Saya berharap Kongres PII ke-22 berjalan dengan baik dan lancar, sehingga PII dapat merumuskan gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan visi pembangunan nasional sekaligus menyukseskan Presidensi Indonesia di G20," tutur Wapres.

Dalam rangka Presidensi Indonesia di G20, lanjut Wapres, PII dapat merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi, khususnya terkait tiga fokus yang disampaikan Bapak Presiden.

Banyak peluang, kesempatan, dan kekuatan dalam negeri yang dapat dikolaborasikan dengan negara-negara lain untuk mendukung pembangunan nasional.

Wapres menjelaskan Presidensi Indonesia di G20 telah dimulai sejak awal bulan ini. Bapak Presiden, dalam sambutan pembukaannya, menekankan bahwa Presidensi Indonesia tidak boleh sebatas seremonial belaka.

Indonesia harus berkontribusi nyata dengan memfokuskan agenda pada tiga hal, yaitu: penanganan kesehatan yang inklusif; transformasi berbasis digital; dan transisi menuju energi berkelanjutan.

"Ketiga fokus tersebut sangat berkaitan erat dengan tugas dan panggilan profesi insinyur. Saudara sekalian dipanggil untuk mengemban amanat dalam aksi-aksi nyata pembangunan, sekaligus mendukung peran kepemimpinan Indonesia secara global," Wapres menerangkan. (*)

Berita Terkait
News Update