ADVERTISEMENT

Banyak Identitas, Bisa Pusing 

Kamis, 16 Desember 2021 09:30 WIB

Share
Banyak Identitas, Bisa Pusing. (Kartunis/Poskota.co.id/Sental-Sentil/Ucha)
Banyak Identitas, Bisa Pusing. (Kartunis/Poskota.co.id/Sental-Sentil/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Cucu: Pantes ibu menteri jadi pusing kek?

Kakek : Kamu tahu dari mana?

Cucu : Cucu lihat di video kek

Kakek tersenyum. Rupanya cucunya melihat berita mengenai Ibu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang bilang pusing sebagai warga negera Indonesia karena banyaknya identitas.

Seperti dikatakan Sri Mulyani. Saat ini penduduk Indonesia terlalu banyak memiliki nomor berbeda mulai dari NIK, NPWP hingga paspor. Berbagai  nomor itu justru menyulitkan masyarakat karena setiap keperluan yang berbeda harus menggunakan nomor yang berbeda pula.

Sri Mulyani ingin agar Nomor Induk Kependudukan (NIK) digabung dengan Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP) dan lainnya. Tidak perlu dalam setiap urusan nanti KTP nomornya lain, paspor lain, pajak lain, bea cukai lain. Pusing lah jadi penduduk Indonesia.

Dengan penggabungan ini akan memudahkan masyarakat wajib pajak untuk membayar kewajibannya, jika NIK digabung dengan NPWP.

Kita dapat memahami, dengan penggabungan tersebut urusan pajak jadi lancar.

Begitu juga, jika NIK digabung dengan nomor yang lainnya untuk memudahkan pelayanan publik. Tidak perlu menyiapkan banyak identitas seperti sekarang ini.

Penggabungan berbagai nomor serupa telah diterapkan di Amerika Serikat. Di negara Paman Sam itu, setiap penduduknya hanya memiliki satu nomor yakni Social Security Number (SSN) yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan masyarakat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT