MOSKOW, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin, membahas krisis migrasi di perbatasan Belarusia-Polandia bersama Presiden Perancis, Emannuel Macron, Selasa (14/12/21).
Dilansir dari RRI, menurut pernyataan Kremlin, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (15/12/2021). Melalui kontak telepon , Putin dan Macron menegaskan bahwa krisis harus diselesakan dalam kerangka norma-norma kemanusiaan internasional.
Putin mengatakan, ketika Polandia dan negara-negara Baltik menolak menerima para imigran yang mencoba melintasi perbatasan Belarusia, maka mereka melanggar kewajiban internasional mereka untuk melindungi hak-hak imigran.
Sekitar 2.000 orang menunggu di perbatasan Bruzgi Belarusia, yang menyebrang ke Polandia. Kondisi semakin parah karena kondisi cuaca memburuk dan semakin dingin.
Putin menambahkan, bahwa perwakilan anggota UE harus berkonsultasi dengan Belarusia tentang masalah tersebut.
Sejak Agustus, negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarusia (Lituania, Latvia, dan Polandia) telah melaporkan peningkatan penyebrangan tidak teratur dan dramatis.
Tingkat jumlah imigran naik tajam sejak 150 tahun yang lalu. Pada tahun 2021, lebih dari 8.000 orang mencoba memasuki blok itu melalui perbatasan.
Menurut UE, Belarusia menjangkau calon pendatang melalui kanal yang tampaknya resmi. Seperti melalui misi diplomatik, agen perjalanan, serta menawarkan visa ke Belarusia.
Mereka juga diduga dipandu ke perbatasan UE. (Ibriza Fasti Ifhami)