BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Lambannya penyelesaian proyek pedestrian senilai Rp4,6 miliar yang membentang di Jalan Sudirman, Kota Bogor terus menuai sorotan banyak pihak. Pasalnya tanggal 25 Desember 2021 merupakan waktu akhir sang kontrakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya lagi-lagi inspeksi mendadak (sidak) pembangunan pedestrian yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor itu.
Kali ini, Bima Arya memberikan ultimatum kepada kontraktor pelaksana agar pengerjaan beton dan stamp konkret pedestrian rampung pada 25 Desember 2021.
“Saya targetkan selesai pada 25 Desember 2021 untuk beton dan stamp konkretnya selesai semua," tegasnya, kemarin.
Sementara untuk tenaga kerjanya sudah ditambah sesuai permintaan pada sidak sebelumnya. Sama halnya dengan jam kerjanya hingga tengah malam dimulai pagi hari.
"Saya titip untuk kualitas agar jangan sembarangan. Lurah Sempur saya minta monitor setiap hari, persoalan dengan warga dan toko harus selesai juga jangan sampai menyisakan persoalan dengan warga, utamanya ram atau akses masuk warga,” jelasnya.
Untuk pengawas proyek pembangunan, Bima Arya secara tegas meminta agar dalam pengawasan tidak main-main dan dilaporkan sesuai kondisi apa adanya.
"Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga diingatkan untuk tidak lemah, harus lebih galak lagi untuk mengawasi bersama-sama pengawas," katanya.
Begitupun dengan Komisi III DPRD Kota Bogor yang mulai geram dengan proyek Sangkuriang Pemkot Bogor itu.
Sidak dipimpin oleh Ketua Komisi III Zaenul Mutaqin dan diikuti oleh Wakil Ketua Komisi III Edi Darmawansyah serta anggota Komisi III Pepen Firdaus, Sopian, Karnain Asyhar, R. Laniasari, Dodi Setiawan dan R. Oyok Sukardi.
Berdasarkan hasil sidak, dari depan Bogor Permai hingga ke Bogor Junction. Para anggota DPRD Kota Bogor ini tidak menemukan adanya pekerja yang melakukan pembangunan di sekitar lokasi yang disambangi
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin, menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima dari pihak kontraktor, PPK proyek dan konsultan proyek. Pengerjaan pedestarian dan jalur sepeda di Jalan Sudirman diperkirakan tidak akan selesai tepat pada waktunya.
Dimana berdasarkan papan proyek yang terpampang disalah satu bangunan semi permanen milik kontraktor, tertulis proyek ini dikerjakan dari 17 November hingga 30 Desember mendatang.
“Kenapa kita bisa memastikan ini tidak akan selesai tepat waktu. Karena setelah kita tanya kepada tiga pihak yang berkepentingan disini yakni konsultan, dinas dan kontraktor, mereka menyatakan bahwa diperkirakan ini selesai sampai hanya 80 persen. Sehingga proyek sangkuriang ini tidak akan selesai,” ujar Zaenul.
Meski proyek sangkuriang ini diperkirakan tidak akan selesai. Pria yang akrab disapa ZM ini tetap memberikan masukan kepada pihak kontraktor agar bisa menyelesaikan pekerjaannya sesuai tenggat waktu. Yaitu dengan menambah jumlah pekerja dan melakukan pekerjaan secara parallel.
Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor Edy Darmawansyah mengungkapkan, proyek yang memiliki panjang 1,3 kilometer ini baru terealisasi 400 meter saja. Sehingga masih ada beban pekerjaan 900 meter dengan sisa waktu pengerjaan 16 hari.
“Mungkin secara bobot presentasi baru 30 persen dan ini fakta disini. Karena yang 400 meter pun bukan berarti semuanya selesai sempurna kan masih ada yang lain-lainnya. Kalau majornya itu sudah selesai tapikan yang minornya belum seperti ada diantara coran dengan constin inikan nanti ada tanaman ini harus dibersihkan belum lagi menambal aspal-aspal yang rusak bekas galian,” jelas Edy.
Keterlambatan ini juga dinilai oleh Edy dikarenakan pihak Pemkot yang telat melakukan lelang proyek, shingga menyebabkan minimnya waktu pengerjaan.
Proyek sangkuriang ini pun jika gagal maka yang perlu disalahkan adalah pihak Pemkot Bogor yang selalu mengulang kesalahan yang sama dengan melakukan lelang proyek diakhir tahun.
“Kalau kesalahan pemkot dari awal saya sudah menyatakan bahwa pemkot itu seperti tidak belajar dari pengalaman masa iya pekerjaan infrastruktur ini dimulainya pertengahan bulan November. Sementara kita tahu bulan November itu kondisinya seperti apa," tandasnya.
Perwakilan pelaksana CV Putra Tanggeung, Ikhlas mengatakan, penambahan sebanyak 70 tenaga kerja dilakukan termasuk didalamnya tim stamp konkret dan tim pengecoran. Untuk progres pengerjaan hingga hari ini baru mencapai 21 persen.
“Jadi sekarang jadwalnya pembetonan semua. Insya Allah untuk target dari Pak Wali kita optimis tercapai,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menambahkan, untuk percepatan pelaksanaan pihaknya akan terus mengingatkan pihak pelaksana.
“Setiap malam akan dilakukan pengecoran, jadi mudah-mudahan sampai di akhir tahun targetnya bisa tercapai,” ujar Chusnul. (kontributor bogor/ billy adhiyaksa)