Karyawan Produsen Alkes Dalam Negeri Tuding Menkes Memperkaya Mafia Asing

Senin 13 Des 2021, 20:09 WIB
Karyawan produsen Alkes demo tuding Menkes tidak mendukung Alkes lokal. (ist)

Karyawan produsen Alkes demo tuding Menkes tidak mendukung Alkes lokal. (ist)

Karena itu, dia meminta Kementrian Keuangan (Kemenkeu) sebagai pengawas anggaran proaktif menyelamatkan uang Negara agar tidak menjadi bancaakan mafia Alkes ini. 

Hal penting mengingat, kondisi keuangan negara  saat ini lagi kesulitan. "Rakyat kesulitan makan, mafia Alkes pesta pora. Ini jelas-jelas tidak adil," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mendukung pemerintahan Joko Widodo ini menciptakan lapangan kerja dengan memakai barang lokal hasil produksi dalam negeri.

"Segenap anak bangsa bantu Presiden Jokowi memberantas korupsi dan mafia Alkes dengan membeli barang produksi lokal.  Kita semua bantu Pak Jokowi ciptakan lapangan kerja demi pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.

Sebenarnya jelas dia, komitmen Presiden Jokowi agar menggunakan produk lokal tidak perlu diragukan lagi.

Dalam setiap kegiatannya, Presiden Jokowi selalu mengkampanyekan pentingnya bangga dengan buatan dalam negeri.

"Presiden Jokowi selalu bilang cintailah barang produk dalam negeri, pakai Alkes buatan dalam negeri. Presiden kita ini juga benci buatan Luar negeri," jelasnya.

Sayangnya, komitmen Presiden Jokowi ini tidak diikuti oleh pembantunya. Justru beberapa menterinya bangga dengan produk impor.

"Kami minta Pak Jokowi, BPK dan KPK segera menyelamatkan uang negara ini. Jangan sampai menjadi ajang pesta pora para mafia Alkes ini," tegasnya. 

Ditempat yang sama, salah seorang orator, Sahala Pohan mengatakan, kebijakan Menkes yang pro impor Alkes membahayakan bagi masa depan industri nasional.

Untuk itu, harus dicegah sedini mungkin.

"Kami karyawan di PHK, sedangkan  Kemenkes pesta pora habisin anggaran dengan membeli harga hampir 3 kali lipat demi mafia Alkes. Kami butuh makan, keluarga kami kelaparan dan nganggur. Dimana keadilan sebagai rakyat Indonesia," jelasnya.

News Update