Seseorang yang narsistik tidak bisa menerima kalau dirinya melakukan kesalahan, dan tidak mau bertanggung jawab. Mereka akan berusaha untuk menyalahkan orang lain atau situasi bila dikonfrontasi akan kekurangannya.
Sementara, orang dengan rasa percaya diri yang baik dapat menunjukkan penyesalan saat melakukan kesalahan. Lalu, ia akan berusaha untuk memperbaikinya.
5. Hubungan Sosial
Dalam hubungan sosial, si narsis akan merasa lingkungan pertemanannya berpusat pada dirinya. Sehingga, ia bisa menganggap orang lain ‘kurang’ atau berpendapat negatif mengenai mereka.
Orang narsis senang berdebat, mendominasi, sombong, bahkan merendahkan orang lain agar dianggap hebat. Tidak jarang penuh kecemburuan dan permusuhan.
Sebaliknya, si percaya diri akan merasa dekat dengan semuanya dalam lingkungan pertemanan. Ia juga berpendapat mengenai temannya secara positif. Selain itu, orang percaya diri akan menjunjung kesetaraan, kerendahan hati, menghargai sesama, serta suka kasih sayang dan kerjasama.
orang sebagai sosok narsis. Mungkin saja, tindakan yang dilakukan hanya menandakan rasa percaya diri yang tinggi. (jhn)