ADVERTISEMENT

Wapres Minta Indonesia Secepatnya Keluar dari Jebakan Negara Pengekspor Bahan Mentah

Jumat, 10 Desember 2021 18:35 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat membuka ISBFE World 2021 di Kota Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara. (setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat membuka ISBFE World 2021 di Kota Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara. (setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan berbagai rempah eksotis tumbuh di lingkungan Indonesia.

"Kita punya jahe, kunyit, pala, kemiri, cengkeh, lada, kayu manis, tembakau, dan bermacam rempah lainnya. Rempah kita sarat dengan nilai semangat kebangsaan dan persatuan bangsa," tandas Wapres.

Itu disampaikan Wapres dalam sambutannya pada acara Indonesian Spices Businessman Forum and Expo (ISBFE) World 2021 di Kota Parapat, Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (10/12/2021).

Hadir dalam acara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Drs. R.Z. Panca Putra Simanjuntak, M.Si. dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi.

Sebab itu, lanjut Wapres, kita ingin secepatnya keluar dari jebakan negara pengekspor bahan mentah. Dan lepas dari ketergantungan pada produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan.

"Saya meyakini strategi ini bisa memberikan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Saya minta jajaran Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera upayakan langkah untuk mempercepat terwujudnya sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, serta bebas dari hambatan dan pembatasan yang selama ini tidak menguntungkan," tutur Wapres.

Selain itu, lanjut Wapres membangun dan melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang proses produksi, distribusi, dan logistik untuk peningkatan produktivitas, serta aktivitas ekspor; membentuk tata kelola niaga yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.

Wapres juga sekilas mengingatkan sejarah, ketika pertama kali rempah-rempah cengkeh secara besar-besaran dikirim dari Kesultanan Tidore (sekarang Provinsi Maluku Utara) ke Spanyol. Tepatnya pada tanggal 11 Desember 1521, menjadi momentum yang mengabarkan kepada dunia bahwa sumber rempah memang ada di Timur (atau Nusantara).

Sejak saat itu, bangsa Eropa datang silih berganti menguasai Nusantara. Sejarah menunjukkan bahwa perdagangan rempah mampu mengubah kehidupan bangsa-bangsa.

Namun, tutur Wapres, kondisi mulai berubah ketika pada akhirnya Indonesia berhasil meraih kemerdekaan tahun 1945. Pada 10 Desember 1957, Pemerintah kala itu secara resmi mengambil alih sekitar 500 perusahaan perkebunan Belanda atau dikenal dengan nasionalisasi perusahaan milik  Belanda.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT