“Hey Ksatria & Srikandi JNE! Stay strong yaa. You’re connecting happiness (Hai Ksatria dan Srikandi JNE! Tetap kuat yaa. Kalian adalah penghubung kebahagiaan)," cuit @SRA3112.
“Stop discriminate. Stop racist, because #jne always tolerance (Setop diskriminasi. Setop Rasis, karena JNE selalu toleransi),” cuit @ariisetiyono disertai tagar #DukungJNE dan #JNEMajuIndonesia.
Tak hanya warganet yang melakukan postingan dukung JNE, ada salah satu warganet yang mengaku sebagai karyawan JNE juga membubuhkan cuitan mengenai suasana bekerja di JNE.
“JNE bagiku bukan hanya sekedar tempat bekerja. Namun tempat bersilaturahmi dan belajar dengan orang-orang hebat. Terima kasih JNE sudah memberi kesempatan untuk selalu berkarya," tulis cuitan @andiyanne dengan mengunggah sebuah foto Bersama rekan-rekan kerjanya.
Sebelumnya, ramainya komentar negatif warganet yang menilai lowongan kerja tersebut diskriminatif dikarenakan adanya miskomunikasi dan tidak adanya koordinasi dengan tim terkait maupun tim JNE pusat.
Lihat juga video “Prostitusi Berkedok Panti Pijit Grebek Ditreskrimum Palda Banten”. (youtube/poskota tv)
Alifia Shafira, pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pemberitahuan lowongan kerja tersebut menegaskan bahwa maksud dan tujuan dari lowongan pekerjaan tersebut tidak ada unsur diskriminatif seperti yang dituduhkan.
"Tindakan salah yang terjadi di luar kesadaran saya tidak ada unsur diskriminatif. Sehubungan dengan itu maka saya sangat mengharapkan semoga saudara berkenan untuk memaafkan saya. Atas perhatian dan kelapangannya saya sampaikan terima kasih," pungkasnya.
Alifia menambahkan proses perekrutan lowongan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab CV Bangun Banua Lestari.
"Bersama ini saya sampaikan bahwa CV Bangun Banua Lestari menjalin kerja sama [mitra] JNE. Rekrutmen karyawan sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab kami dan tidak ada sangkut paut dengan JNE."