Tagar Boikot JNE Bergema di Twitter Gegara Dianggap Ada Unsur Diskriminatif, Manajemen: Tindakan Ini di Luar Kesadaran Saya!

Rabu 08 Des 2021, 12:01 WIB
Viral Adanya Tagar #BoikotJNE di Twitter (Foto: Twitter)

Viral Adanya Tagar #BoikotJNE di Twitter (Foto: Twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Viral di media sosial adanya tagar boikot pada salah satu jasa pengiriman barang yaitu JNE di platform Twitter pada Selasa, (7/12/2021).

Hal ini dipicu lantaran pihak JNE Express, yang mensyaratkan pelamar wajib beragama Islam. Sebagian besar warganet menilai lowongan kerja tersebut diskriminatif.

Hal tersebut terpampang di dalam pamflet online, dimana dalam pamflet online tersebut tertulis bahwa kurir akan ditempatkan di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Akan tetapi, setelah dicermati lagi ternyata lowongan kerja ini dibuat oleh CV Bangun Benua Lestari.

Menanggapi hal tersebut, CV Bangun Banua Lestari telah membuat surat permohonan maaf terkait dengan lowongan pekerjaan tersebut pada, Selasa (7/12/2021).

Alifia Shafira, pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pemberitahuan lowongan kerja tersebut menegaskan bahwa segala hal yang berkaitan dengan proses rekrutmen tidak ada sangkut pautnya dengan JNE.

"Sehubungan dengan tindak kesalahan yang saya lakukan atas pemberitahuan lowongan kerja, yakni menyatakan unsur agama pada kriteria karyawan yang kami perlukan. Bersama ini saya sampaikan bahwa CV Bangun Banua Lestari menjalin kerja sama [mitra] JNE. Rekrutmen karyawan sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab kami dan tidak ada sangkut paut dengan JNE," tulisnya.

Dalam surat tersebut, Alifia juga tidak lupa menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Pasalnya, pembukaan lowongan kerja tersebut ditujukan bagi kurir motor di wilayah Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur.

Alifia menjelaskan, ramainya komentar negatif warganet yang menilai lowongan kerja tersebut diskriminatif dikarenakan adanya miskomunikasi dan tidak adanya koordinasi dengan tim terkait maupun tim JNE pusat.

Dia menegaskan bahwa maksud dan tujuan dari lowongan pekerjaan tersebut tidak ada unsur diskriminatif seperti yang dituduhkan.

"Tindakan salah yang terjadi di luar kesadaran saya tidak ada unsur diskriminatif. Sehubungan dengan itu maka saya sangat mengharapkan semoga saudara berkenan untuk memaafkan saya. Atas perhatian dan kelapangannya saya sampaikan terima kasih," pungkasnya.

Sementara itu, tagar boikot JNE yang ramai diperbincangkan warganet, sampai berita ini ditulis terdapat 4,657 twett dan menjadi trending topic di Twitter dengan hastag #BoikotJNE

"Apa yang kirim paket via @JNECare ini hanya orang muslim saja?? Kalau iya, berarti @JNECare ini tidak menempatkan dirinya di INDONESIA yang notabennya Berbeda-beda Agama..#BoikotJNE,” tulis salah satu akun @Dew******

"Udh 2 kali loh tagar #BoikotJNE Naik. ujung ujungnya klarifikasi minta maaf itulah indonesia. Bikin salah-klarifikasi-selesai,” cuitan salah satu akun @lov******

Selanjutnya tagar boikot JNE ini berawal dari unggahan informasi lowongan kerja dari mitra JNE, yakni CV Bangun Banua Lestari untuk posisi kurir motor di Tamiang Layang, Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Pada awalnya, tidak ada yang janggal pada lowongan kerja tersebut sampai pada persyaratan kedua, yakni pelamar diwajibkan beragama Islam. Akibatnya persyaratan tersebut langsung menuai pro dan kontra dari warganet. (Puspita Larasati)

Berita Terkait
News Update