TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota Tangerang menggelontorkan hingga Rp3,7 miliar perbaikan konblok di wilayah Pusat Pemerintah Kota Tangerang, jalan Satria Sudirman, namun proyek ini menuai pro dan kontra.
"Salah satunya adalah jalan untuk tunanetra yang diposisikan pada bagian pinggir sehingga membahayakan," papar Idan salah seorang warga.
Pantauan di lokasi, pemasangan paving blok di area Pusat Pemerintah Kota Tangerang ini masih terus dikerjakan.
Paving blok yang dipasang di atas trotoar dianggap banyak membuang anggaran.
Pasalnya, paving blok sebelumnya masih bagus dan layak untuk digunakan.
"Masih bagus yang lama juga. Tapi udah diganti aja, padahal banyak jalan wilayah yang memang harus dibenahi," ungkap Idan salah seorang yang mengaku kerap melintas di wilayah ini, Rabu (8/12/2021).
Kata Idan, konblok atau paving blok yang lama terbilang nyaman.
Selain lebih padat, penataan tersusun dengan sangat rapi.
"Kalau yang baru ini banyak yang engga rapet. Buat joging sepertinya goyang," jelasnya.
Dia menambahkan pemasangan untuk jalur khusus penyandang difabel juga tidak tepat.
Pasalnya, pemasangan tersebut malah dianggap membahayakan.
"Kalau kaum tunanetra diberikan jalan di pinggir kaya gini malah bahaya. Bisa jatuh mereka, padahal setahu saya harusnya ditengah," ujarnya.
Idan menambahkan seharusnya Pemkot Tangerang melalui dinas terkait tidak membuang anggaran yang tidak terlalu mendesak, meskipun menjelang akhir tahun.
"Ya itu kan anggarannya besar ya, coba kalau dialihkan ke hal yang lebih berguna semisal perbaikan jalan umum yang banyak lobang gitu," tukasnya.
Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik Adib Miftahul menganggap pekerjaan yang dilakukan Dinas PUPR Kota Tangerang hanya bentuk bagi bagi kue saja dan seolah-olah mengejar serapan anggaran jelang akhir tahun tanpa diiringi kualitas yang baik.
"Emang anak buah Pak Arief ini suka ugal-ugalan seperti tak punya konsep membangun yang peduli kaum difabel. Karena akhir tahun mereka mau menggenjot anggaran agar tidak Silpa. Nah akhirnya, kualitas pekerjaan sangat rendah. Nah mereka milih kontraktor juga mungkin asal," ungkap Dia.
Menurut Adib jalur difable yang dibuat juga seharusnya dikaji terlebih dahulu. Apalagi wilayah ini sering dijadikan area olahraga bagi banyak orang.
Lihat juga video “Anies Kecelakaan Beruntun Terjadi di Bogor, Empat Orang Meninggal”. (youtube/poskota tv)
"Kan kasihan kalau jalur buat temen difable seperti itu. Masa iya Pemkot ga bisa mengkaji dulu, percuma dong banyak kungker ke luar daerah bahkan ke luar negeri. Uang negara bukan dipake untuk jalan jalan dan senang senang," tegasnya.
Adib meminta Walikota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang memanggil dan meminta penjelasan kepada Dinas PUPR untuk melakukan evaluasi dan menegur kontraktor.
"Tegur dong kalau emang tidak ada kongkalikong. Ini kita baru pemulihan ekonomi pasca Pandemi jadi jangan asal hambur hambur uang saja, kasih sanksi kalau perlu," tukasnya. (muhammad iqbal)