Atas peristiwa tersebut, Slamet kini masih kesulitan untuk mengambil makan atau menyuapkan makan sendiri ke mulutnya.
"Yang saya amati, saudara saya itu (Slamet), masih kesulitan untuk makan sendiri, makanya disuapi oleh istrinya, nah kalau tidur sih bisa tapi berbaring aja, gak bisa tengkurap, karena luka bakar adanya di bagian depan tubuhnya," sambung Rengga.
Meskipun demikian Slamet yang memiliki tiga orang anak tersebut masih bisa berjalan dan diajak bicara.
Diketahui jika, Slamet merupakan pegawai pemotongan ayam di tempat tersebut telah bekerja selama kurang lebih 10 tahun.
Masih dengan Rengga, pengobatan telah diberikan oleh pemilik tempat pemotongan ayam kepada Selamet.
Diketahui pada saat itu Selamet memang tengah mencuci bagian usus dari ayam yang telah dipotong dan dibersihkan melalui air hangat di tempat pemotongan ayam.
Namun tiba - tiba terjadi semburan api yang langsung menyambar para enam pegawai di sekitar kompor tempat pemotongan ayam tersebut.
Sebelumnya diungkapkan Rengga, bahwa selang gas diduga mengalami kebocoran dua hari sebelum kejadian, namun ada salah satu pegawai masih memakai alat tersebut, dan bemum diganti.
Selamet dan satu orang pegawai lainnya terkena luka bakar, Selamet pun sempat jatuh dan terguling di area tersebut.
Namun diungkapkan Rengga beruntung, api langsung mati karena di tempat pemotongan ayam telah dipenuhi banyak air.
Peristiwa tersebut terjadi menjelang waktu sholat Jum'at, atau sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara, terang Rengga, kondisi tempat pemotongan ayam sudah mulai beroperasi kembali dan melayani pembeli setelah satu hari sempat tutup atas insiden tersebut. (DIMS/*)