Masa konsesi proyek ini 12 tahun terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.
Pembangunan fisik akan dimulai pada 2022 dan selesai pada 2023. Biaya investasi sebesar Rp 2,199 triliun yang dibiayai oleh Bank Mandiri.
Bentuk KPBU yaitu Design-Build-Finance-Operate-Maintenance-Transfer dengan skema pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan/availability payment.
Menteri Basuki menekankan pada pelaksana agar mengutamakan kualitas pembangunan infrastruktur, baik dari segi kualitas keuangan maupun kualitas fisik.
Sebab pelaksanaan KPBU diawasi oleh banyak pihak, seperti Kementerian Keuangan, PT PII dan pihak perbankan.
Di samping itu Menteri Basuki juga mengajak berkolaborasi untuk pemenuhans umbe daya manusia (SDM) dengan memanfaatkan mahasiswa Politeknik PU prodi Jalan dan Jembatan yang akan lulus pada tahun 2022.
Jembatan Callender Hamilton mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan tahun tujuh puluhan, jembatan tersebut direncanakan mampu memikul 100% Beban Standar Bina Marga Tahun 1970.
Jembatan CH direncanakan sedemikian ekonomis sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya relatif keeil bila dibandingkan dengan jembatan rangka baja tipe lainnya seperti rangka baja Belanda, Austria dan Australia.
Tiga puluh tujuh jembatan yang akan diganti terletak di Banten sebanyak 3 jembatan yakni Jembatan Batu Ceper, Cisadane A dan B, Tawing I. Jawa Barat 16 jembatan yakni Jembatan Cilamaya, Ciasem III A, Cipangaritan B, Cigadung I B, Karang Sembung, Sigranela B, Kalijaga A, Kanci IB, Citanduy, Ciputra Haji, Cikao A, Cisomang, Cimanuk, Cilutung, Cikeruh dan Batujajar. Jawa Tengah 10 jembatan yakni Jembatan Tajum II Margasana, Kalibanger A, Wonokerto II A, Jurug B, Pemali Brebes B, Tajum Karang Bawang, Pedes B, Pang I A dan Juana I. Jawa Timur 9 jembatan yaitu Jembatan Jetak, Bandar Ngalim, Ngujang, Munjungan, Teleng, Kangkung, Trisula Lama, Wirolegi dan Kalitakir.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Brahmantio Isdijoso dalam sambutannya mengatakan keberhasilan proyek penggantian Jembatan CH bukan hanya meningkatkan kepercayaan diri pemerintah dalam menggunakan skema proyek KPBU untuk pembangunan infrastruktur.
Namun, juga mendorong keyakinan para investor dan lenders untuk semakin nyaman terlibat dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna, Inspektur Jenderal T. Iskandar, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana dan Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono. (rizal)