JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wapres KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa potensi zakat di Indonesia saat ini cukup besar mencapai Rp327,6 triliun setiap tahunnya.
"Potensi yang baik ini harus dapat terealisasi dengan baik untuk mencapai tujuan tersebut, tata kelola zakat harus dikelola dengan baik mulai dari pengumpulan hingga penyalurannya," terang Wapres.
Itu disampaikan Wapres saat membuka Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2021, Sabtu sore (4/12/2021) yang diikuti secara virtual para pegiat zakat dari 37 negara.
Hadir dalam acara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec , juga Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA serta para tokoh perwakilan dari lembaga zakat dunia.
"Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan lembaga zakat nasional untuk menyalurkan zakat kepada para mustahik baru khususnya penanggung beban ekonomi, selain bantuan kesehatan dalam rangka penanganan covid-19," ujarnya.
Meskipun demikian, kata Ma'ruf, zakat semestinya berperan tidak hanya dalam memberikan bantuan tetapi juga meluas pada pemberdayaan ummat sesuai dengan prinsip ajaran islam yang menekankan tentang pentingnya membangun kemaslahatan, menghilangkan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Selain melalui zakat, pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong wakaf produktif, salah satunya melalui gerakan wakaf uang, yang pencanangannya telah dilakukan oleh Presiden RI dan juga untuk memudahkan masyarakat berwakaf, pemerintah menerbitkan Cash Waqf Link Sukuk (CWLS)," urainya.
Menurutnya, sinergi peran zakat dan wakaf dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi perlu kita upayakan bersama.
"Kita memahami bahwa aspek literasi juga harus ditingkatkan agar kebermanfaatan zakat dan wakaf lebih optimal. Peningkatan literasi perlu ditingkatkan dengan pengelolaan dana syariah yang terdigitalisasi dan terintegrasi," ujar Ma'ruf.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) World Zakat Forum, Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec yang juga sebagai salah satu Pimpinan BAZNAS RI mengatakan, peran zakat dan wakaf pada masa Pandemi Covid-19 telah menjadi sebuah upaya yang dapat diandalkan.
"Peran Zakat dan wakaf juga tidak hanya dibutuhkan dalam untuk kebutuhan darurat, tetapi juga dapat dikembangkan untuk pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Kamaruddin berharap, WZF tahun 2021 ini dapat melahirkan butir-butir rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam kerangka kerja sama pegiat zakat antar-bangsa.
WZF International Conference 2021, merupakan ajang pertemuan para pegiat zakat dunia untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pengelolaan zakat global guna mencapai tujuan menyejahterakan masyarakat dunia. (johara)