ADVERTISEMENT

Halaqah Satu Abad NU, Rizal Ramli: NU Harus Jadi Mobilnya Rakyat

Jumat, 3 Desember 2021 16:17 WIB

Share
Rizal Ramli saat jadi narasumber dalam acara `Halaqah Satu Abad NU` dengan tema `Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin`. (ist)
Rizal Ramli saat jadi narasumber dalam acara `Halaqah Satu Abad NU` dengan tema `Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin`. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Menteri Koordinator bidang Ekonomi (Menko Ekonomi) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli meminta agar Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi mobilnya rakyat. Ia meminta NU untuk selalu memihak pada rakyat kecil.

"NU itu mobilnya rakyat. Saya selalu andaikan NU itu mobil `plat hitam`. Itu lah yang membuat NU besar, selalu menjadi mobilnya rakyat," ujar Rizal Ramli.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli saat menjadi narasumber dalam acara `Halaqah Satu Abad NU` dengan tema `Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin` di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, (2/12/2021).

Pada kesempatan itu, Rizal Ramli menyampaikan bahwa ekonomi harus berpihak pada rakyat kecil. Menurutnya, ekonomi Tanah Air bisa maju dengan mengembangkan usaha kecil menengah.

"Kalau menyangkut hal-hal yang penting, menyangkut hak hajat hidup orang banyak, pemerintah harus memihak," tegasnya.

Terkait kondisi ekonomi nasional saat ini, Rizal mengakui bahwa pemerintah harus kerja keras membangkitkan perekonomian bangsa. Salah satu kuncinya, menurut Rizal, dengan memperbanyak usaha kecil menengah.

"Dari dulu pengusaha kecil dan menengah selalu kesulitan modal. Sampai hari ini modal untuk usaha kecil hanya 18%, coba kalau dinaikkan dalam dua tahun yang datang naik jadi 30-40%, dampaknya dahsyat sekali," paparnya.

"Karena pengusaha kecil ini lah yang banyak menciptakan lapangan pekerjaan. Pengusaha kecil inilah yang punya inisiatif yang banyak sekali. Kedua, kredit macetnya rendah," tandasnya.

Terakhir, Rizal berpesan agar pemerinta menyejahterakan petani. Karena, petani akan meningkatkan hasil produksi apabila mereka beruntung saat panen dan hidupnya sejahtera.

"Petani harus untung, baru dia akan meningkatkan produksi. Kalau setiap tanam dia rugi, dia tidak akan menaikkan produksi," tuturnya. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT