POSKOTA.CO.ID - Lagi-lagi, usaha untuk merebut tiga poin bagi Newcastle United harus kembali gagal ketika menghadapi Norwich City, Rabu (1/12) dini hari WIB.
Tentunya, catatan tujuh hasil imbang dan tujuh kekalahan dari 14 pertandingan bukanlah hal yang menyenangkan bagi Pangeran Arab, Mohammad Bin Salman Al Saud, yang baru mengakuisisi kepemilikan the Magpies.
Saat pertandingan, tuan rumah Newcastle sejatinya bisa saja keluar sebagai pemenang setelah Callum Wilson mencetak gol dari titik putih pada menit ke-61.
Namun sayangnya, tim tamu berhasil menyeimbangkan kedudukan melalui sontekan Teemu Pukki saat laga tersisa 12 menit.
Kemalangan bagi Newcastle justru terlihat ketika salah satu pemainnya, Ciaran Clark diusir wasit dengan kartu merah saat pertandingan baru berjalan sembilan menit.
Clark dianggap melakukan pelanggaran berat karena menarik tangan striker Norwich, Teemu Pukki, yang berusaha membangun serangan menuju zona pertahanan Newcastle.
Wasit beranggapan Clark sengaja menjatuhkan lawan dalam situasi peluang besar Norwich mencetak gol.
Hasil 1-1 membuat Newcastle terpaksa menerima kenyataan belum bisa 'pecah telur' di Liga Inggris sejauh ini.
"Tantangan ke depan amat besar. Kami sadar akan hal itu. Kami perlu segera meraih kemenangan. Hasil imbang tidaklah cukup," ujar Howe dikutip Poskota.co.id dari BBC seusai laga.
"Kamu perlu semangat dalam tim untuk memberikan hasil. Saya merasa hal tersebut sudah meningkat dan itu akan menjadi kunci bagi kami," tambahnya.
"Saya menyukai apa yang sudah suporter berikan kepada saya dan tim sepanjang hari, dan saya sudah tak sabar ingin menghadiahi kemenangan yang semua orang inginkan," jelasnya.
Kini Liga Primer Inggris musim 2021/2022 sudah hampir berjalan setengah musim.
Namun Newcastle United belum juga mencicipi kemenangan.
Tim yang baru dilatih oleh Eddie Howe itu pun masih terjerembab di dasar klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan mengemas tujuh poin.
Fakta ini tentu berbuah tanda tanya mengingat Newcastle sudah berpindah tangan ke pihak yang jauh lebih kaya.
Pangeran Arab melalui konsorsium bernama Public Investment Fund (PIF) memiliki 80 persen saham Newcastle seharga 300 juta poundsterling.
Otomatis, ada peningkatan signifikan dalam anggaran belanja tim di masa kini.
Bahkan, laman The Guardian mengeklaim bahwa pemilik Newcastle memberikan uang belanja mencapai 150 juta poundsterling atau setara dengan Rp 2,1 triliun untuk membeli pemain baru.
Meski terlihat kecil dibandingkan klub lain, kenyataannya biaya tersebut bisa dibilang besar untuk tim sekelas Newcastle.
Pembelian pertama Newcastle adalah merekrut pelatih baru. Pilihan pun jatuh ke tangan eks juru taktik Bournemouth, Eddie Howe.
Akan tetapi, Howe belum bisa menghadirkan perubahan yang berarti untuk kemajuan tim sejauh ini. (Muhamad Ichsan)