JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta mewujudkan moda terbaik yang ada di DKI Jakarta.
Peningkatan penumpang pun terus terjadi dan membuat masyarakat beralih menggunakan moda transportasi ini.
Rabu (1/12), LRT Jakarta genap dua tahun beroperasi dan melayani masyarakat Ibu Kota.
Sejak beroperasi pada 2019 lalu, banyak capaian maupun terobosan yang sudah ditorehkan LRT Jakarta.
Sebagai moda transportasi publik yang juga merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Perseroda), LRT Jakarta terus membuktikan tanggung jawabnya sebagai operator dan perawatan atas asset system LRT secara profesional.
LRT Jakarta fase 1 hadir dengan rute sepanjang 5,8 km dari Kelapa Gading sampai Rawamangun dengan 6 stasiun jalur layang.
Kereta ringan ini didesain sebagai transportasi umum yang nyaman dan aman berstandar internasional, dengan pelayanan yang ramah serta berkelas internasional.
Dirut LRT Jakarta Hendri Saputra mengatakan, sejak awal beroperasi rata-rata jumlah penumpang LRTJ mencapai 4.500 penumpang per hari dan ditargetkan terus meningkat hingga 7.000 orang per hari sesuai target Pemprov DKI.
"Namun, adanya pandemi Covid-19 sejak bulan Maret 2020 mempengaruhi capaian jumlah penumpang menjadi 800 sampai 900 orang per hari," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (1/12/2021).
Karena Pandemi itu juga, kata Hendri, pihaknya mengeluarkan kebijakan LRT yang menerapkan pembatasan jam operasional maupun kapasitas penumpang seiring pembatasan kegiatan yang diterapkan Pemprov DKI.
"Berubahnya pola pergerakan warga dalam rangka menjaga protokol kesehatan, diperkirakan juga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya pengguna transportasi LRT Jakarta," ujarnya.
Saat ini, lanjut Hendri, LRT Jakarta tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi penggunanya.
Pelayanan, kualitas, dan keselamatan operasional menjadi prioritas dengan segala penyesuaian yang dilakukan antara lain dengan melakukan disinfeksi kereta di setiap stasiun akhir untuk menjamin higienitas kereta demi kenyamanan penumpang.
"LRT Jakarta juga secara konsisten menjaga Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam operasionalnya," imbuhnya.
Pihaknya, sambung Hendri, bakal terus bertransformasi meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Kita harus yakin PT LRT Jakarta akan menjadi perusahaan yang besar di masa depan, 'End to End Business System' adalah tujuan utamanya, dimana kita akan memulai pembangunan, sembari tetap melakukan pengoperasian serta perawatan," ungkapnya.
Tantangan ke depan, saat ini PT LRT Jakarta diharapkan pemegang saham dapat membangun fase 2 untuk perpanjangan jalur LRTJ.
Selain itu LRT Jakarta juga akan mengembangkan Kawasan Transit Oriented Development (TOD), membuka ruang usaha di bidang periklanan, dan pengusahaan jasa perawatan industri kereta api perkotaan.
"Kita harus yakin PT LRT Jakarta akan menjadi perusahaan yang besar di masa depan, “End to End Business System” adalah tujuan utamanya, dimana kita akan memulai pembangunan, sembari tetap melakukan pengoperasian serta perawatan," pungkasnya. (ifand)