Sebanyak 17 Bangunan Pemondokan Santri di Ponpes Muftahul Ulum Serang Terbakar

Selasa 30 Nov 2021, 20:20 WIB
Para santri saat melihat tempat tinggalnya sudah rata dilalap si jago merah. (ist)

Para santri saat melihat tempat tinggalnya sudah rata dilalap si jago merah. (ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 17 bangunan pemondokan santri atau kobong di Pondok Pesantren (Ponpes) Muftahul Ulum di Kampung Cibatu, Desa Nanggung, Kecamatan  Kopo, Kabupaten Serang ludes terbakar, Selasa (30/11/2021).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran di ponpes milik Kiyai Ahmad Hamid tersebut.

Penyebab terjadinya kebakaran masih diselidiki petugas Satreskrim Polres Serang dan  Polsek Kopo namun diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.

Kapolsek Kopo AKP Satibi menjelaskan peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 14:30 WIB.

Pada saat terjadi kebakaran seluruh santri dan pengasuh ponpes tengah menghadiri acara pengajian di luar pondok pesantren.

"Jadi pada saat terjadi kebakaran, pengasuh ponpes serta para santri tidak ada di ponpes. Semuanya sedang menghadiri acara pengajian di luar ponpes," ungkap AKP Satibi.

Saat pengasuh dan santri kembali ke pondok, terlihat ada satu kobong yang terbakar.

Melihat kejadian itu, seluruh santri dibantu warga setempat berusaha memadamkan kobaran api.

Namun tidak berhasil malah kobaran api merembet membakar kobong lainnya.

"Santri dan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan apa adanya. Karena bangunan kobong terbuat dari bahan yang mudah terbakar, api dengan cepat merembet membakar kobong lainnya dan api padam dengan sendirinya," kata Kapolsek.

Kapolsek memastikan jika musibah kebakaran tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.

Dari keterangan pengasuh ponpes, kerugian akibat kebak6 mencapai puluhan juta rupiah.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Sedangkan kerugian disebut mencapai puluhan juta rupiah," terang Satibi.

Terkait penyebab kebakaran, Kapolsek belum dapat memberikan keterangan lebih jauh.

Namun diduga, asal api diduga akibat dari korsleting listrik pada salah satu kobong. 

"Diduga dari korsleting listrik tapi untuk pastinya kita menunggu hasil penyelidikan personil Satreskrim," kata Kapolsek.

Kapolsek mengimbau kepada masyarakat untuk memeriksa ulang seluruh peralatan yang beraliran listrik saat akan meninggalkan tempat.

Juga periksa dan pastikan kompor dalam keadaan tidak menyala. 

"Untuk sementara, belasan santri tinggal rumah pengurus serta mushala," pungkasnya. (kontributor banten/rahmat haryono)

Berita Terkait

News Update