Dia hanya pegawai tenaga lepas di sebuah perusahaan.
Sebagai tenaga lepas, Sayanto memang bisa dilepas sewaktu-waktu tanpa ada kewajiban perusahaan untuk memberinya pesangon.
Untung saja istri bisa mencari tambahan sendiri, bekerja pada perusahaan kosmetik.
Dinik dipekerjakan sebagai sales alias tenaga penjual.
Pekerjaannya keliling kota, menawarkan produk alat-alat kecantikan.
Dia cukup cantik, sehingga cocok diperkerjakan pada posisi itu.
Orangnya cantik, bodi menggelitik, membuat hati sang boss tertarik.
Biasanya yang menemani Dinik keliling kota sopir perusahaan, kini sering diambil bos sendiri.
Habis promosi produk, keduanya lalu istirahat.
Bukan di rumah makan, tapi di hotel.
Tahu sendiri kan, kalau laki perempuan bukan muhrim masuk hotel, pasti ada pihak yang dibikin dedel duel.
Dan itu adalah Dinik! Istri Sayanto ini tak kuasa menolak ajakan boss untuk tidur sejenak di hotel.