Wacana Penarikan Minyak Curah dari Pasaran Kian Gencar! Begini Respons Tak Terduga Para Pedagang

Senin 29 Nov 2021, 13:54 WIB
Syawal (65) pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat. (foto: cr01)

Syawal (65) pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat. (foto: cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wacana penarikan produk minyak curah dari pasaran menuai beragam respons. Seperti halnya disampaikan para pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat, yang mengaku setuju dengan adanya larangan penjualan minyak curah karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi standar.

Pertimbangan lain pedagang ialah lantaran harga minyak curah kini sudah melambung tinggi, bahkan lebih mahal dibanding harga minyak kemasan.

Syawal (65), pedagang sembako di Pasar Slipi mengatakan bahwa penarikan minyak curah sebaiknya segera dilakukan. Terlebih menurutnya, minyak curah tidak baik untuk kebersihan lingkungan untuk menekan angka pencemaran.

"Selama ini harga sudah tinggi, sama dengan minyak kemasan. Sudah gitu minya curah terlihat kotor, mending pakai yang kemasann," ujarnya saat ditemui, Senin (29/11/2021).

Syawal menyebut, sejak harga minyak curah di pasaran naik, jumlah konsumen juga cenderung mengalami penurunan. Sebab pembeli akan beralih ke minyak kemasan.

"Bayangkan saja kan itu sekilo sudah Rp20 ribu, sekarang yang kemasan ada yang Rp19 ribu dan Rp20 ribu juga, jadi ya mending yang kemasan aja," paparnya.

Meski begitu, beberapa konsumen tidak mengeluhkan terkait kualitas minyak curah. Melainkan konsumen beralih membeli minyak kemasan.

"Minyak curah kan kebanyakan buat penjual ya. Sekarang yang dagang kebanyakan yang kemasan juga sih," ucapnya.

Saat ini, lanjut Syawal, harga minyak kemasan di pasaran mencapai Rp18 ribu sampai Rp20 perliternya. Sementara harga minyak curah satu liternya mencapai Rp20 ribu.

Sebelumnya, pemerintah akan melarang peredaran minyak goreng curah ke pasar per tanggal 1 Januari 2022 melalui Peraturan Kementrian Perdagangan (Permendag) nomor 36 tahun 2020 tentang Minyak Goreng Sawit Wajib Kemasan. (cr01)

Berita Terkait
News Update