Mengenal Sosok Bidan Pita, Pahlawan Kesehatan Warga Baduy 

Senin 29 Nov 2021, 14:05 WIB
Bidan Pita saat melakulan monitoring kesehatan di Baduy (ist),

Bidan Pita saat melakulan monitoring kesehatan di Baduy (ist),

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Pita Puspitasari, seorang bidan yang bertugas dan mengabdi dipelosok daerah Kabupaten Lebak. Wanita kelahiran 1993 ini bertugas Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, tepatnya di Desa Kenekes yang menjadi  wilayah suku adat Baduy, Kabupaten Lebak.

Dia yang merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah, Tasikmalaya tahun 2015 itu sudah mengabdi untuk memastikan kesehatan warga suku adat Baduy sejak tahun 2018.

Tidak tanggung-tanggung, dalam pengabdiannya dia setiap bulannya harus menempuh perjalanan dengan jalan kali sejauh 14 Kilometer ke wilayah perkampungan suku adat Baduy. Kegiatan itu rutin dilakukannya setiap bulan, dalam menjamin kesehatan para warga suku Kanekes. 

Tidak heran jika warga Baduy sudah tidak asing lagi dengan sosok dirinya yang kerap disebut sebagai pahlawan kesehatan warga Baduy bersama dengan para nakes lainnya di Puskesmas Cisimeut.

Bagi Bidan Pita, kegiatannya ini sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang bidan, hingga saat ini masih bertahan. Karena masyarakat adat juga sangat membutuhkan pelayanan kesehatan.

"InsyaAllah tugas dan amanah ini akan saya emban guna memastikan kesehatan warha Baduy," kata Bidan Pita saat berbincang dengan Poskota, Senin (29/11/2021).

Lanjut Bidan Pita, selagi masyarakat Baduy tidak pergi berladang mereka selalu terbuka dan ikut berpartisipasi untuk diperiksa olehnya. 

Untuk jadwal jadwal Posyandu, Bidan Pita memulai perjalanan setiap pagi dan pulang sore harinya.

"Biasanya saya start jalan jam 08.00 Pagi, karena saya kalo terlalu siang kesini pulangnya takut kemaleman, kalo jam 08.00 start pulang jam 04.00 Sore," kata Bidan Pita.

Pita juga menceritakan suka dan dukanya. Dukanya yakni keterbatasan sinyal dan akses yang sulit untuk dibawa mengingat perjalanan yang harus ditempuhnya cukup jauh, terlebih perjalanannya sejauh belasan kilometer itu harus ditempuhnya dengan berjalan kaki. 

"Suka ya nikmatin aja, karena ini merupakan suatu pengabdian yang merupakan tugas mulia bagi para tenaga kesehatan," pungkasnya.(kontributor Banten/yusuf permana)

Berita Terkait
News Update