JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Hingga kini, pandemi Covid-19 yang melanda dunia belum berakhir, wabah ini juga berimbas kepada para pengusaha gedung yang biasa menggelar resepsi pernikahan yang ada di Jakarta.
Pasalnya, ratusan perusahaan itu gulung tikar akibat acara pernikahan yang tak diperbolehkan.
Asosiasi pengusaha gedung tempat resepsi dan pertemuan Indonesia (Asgeprindo) yang mengaku sudah ada ratusan pengusaha yang akhirnya bangkrut.
Hal itu lantaran selama dua tahun belakangan ini resepsi pernikahan tak bisa digelar.
"Untuk di Jakarta saja anggota kita yang terdaftar itu ada 120 sekian. Itu semuanya terdampak. Bisa dibayangkan karyawan dalam satu bisa tiga sampai 40 orang. Nah kalau dikali seratus sekian gedung itu dan mereka dirumahkan selama pandemi dan dampaknya luar biasa terhadap ekonomi masyarakat," kata Ketua Umum Asgeprindo, Dwi Windyarto, Jumat (26/11/2021).
Dikatakan Dwi, di Jakarta jumlah pelaku usaha dan pekerjannya mencapai 10 ribu orang.
Sementara Jawa Barat dan Jawa Tengah jumlahnya mendekati 7 ribu- 8 ribu orang.
"Dan akibat Pandemi itu juga ribuan karyawan di rumahkan karena tak ada resepsi pernikahan selama ini," tuturnya.
Saat ini, kata Dwi, pihaknya bersyukur Pandemi sudah mulai sedikit berlalu dan prosesi pernikahan mulai berjalan.
Karena itu, pihaknya akan menggelar expo resepsi 2022 untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan amannya menjalankan resepsi pernikahan.
"Acara itu sendiri akan digelar di gedung Balai Samudra, Kelapa Gading, pada 22-23 Januari mendatang," ujarnya.
Melalui kegiatan itu, pihaknya akan menampilkan bagaimana menjalankan resepsi pernikahan dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Dimana dalam pameran itu, pihaknya akan menjelaskan secara detil prosesi pernihakan secara ketat di era perubahan ini.
"Mulai dari tamu yang datang kami atur, mereka yang masuk pun harus menunjukan kartu vaksin. Bahkan makan tamu undangan juga akan mengalami perubahan," imbuhnya.
Sementara itu, Sekjen Asgeprindo, Muhammad Syukur Mandar menambahkan, melalui pameran expo resepsi pernikahan dengan tigine menikah dengan vaksin, pihaknya ingin mendorong pertumbuhan ekonomi di dunia wedding.
"Tetapi cacatan yang penting di sini adalah kita ingin menunjukkan pemerintah bahwa tidak perlu ada kecemasan atau ke khawatiran adanya klaster di dunia resepsi," ungkapnya.
Melalui tigeline tersebut, lanjut dia, pihaknya ingin menegaskan bahwa industri wedding sudah aman untuk beroperasi.
Pasalnya, sebagian besar pengusaha yang terlibat dibidang industri pernikahan sudah banyak yang melakukan vaksinasi.
"Kita termasuk asosiasi yang jumlah anggotanya menggelar vaksin terbesar. Jadi pada expo ini kita minta bapak Presiden membuka sambutan dan kita gelar bebera event didalamnya. Termasuk kita ingin membangkitkan khasanah adat Nusantara dalam indunstri pernikahan," tukasnya. (ifand)