JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bentrok ormas yang terjadi di Jalan Interchange Karawang Barat, Kabupaten Karawang, merenggut korban jiwa akibat sabetan senjata tajam oleh massa yang mengepung kendaraan Honda Brio milik korban dan merusaknya, Rabu (25/11/2021) kemarin.
Korban diketahui Ahmad Sudir, asal Rembang, Jawa Tengah, saat ini, jenazah korban masih berada di RSUD Mandaya Karawang untuk dilakukan autopsi.
Petugas kepolisian dari Polres Karawang melakukan identifikasi terhadap jenazah.
Korban diketahui datang ke Karawang untuk ikut melakukan aksi bersama anggota ormas GMBI.
Namun saat sudah sampai di titik kumpul kawasan Karawang International Industrial City (KIIC) Karawang, korban bermaksud pergi ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.
"Nahas, rombongan ormas lain yang datang dari arah berlawanan langsung mencegat dan menghancurkan mobil yang dinaiki korban," kata Ahmad Uripto, perwakilan keluarga korban kepada wartawan.
Polisi pun mengamankan tujuh orang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap 3 orang anggota LSM GMBI tersebut.
Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono mengatakan, Polres Karawang saat ini masih memburu para pelaku yang diperkirakan mencapai puluhan orang.
"Kami sudah mengamankan 7 orang yang diduga terlibat dalam bentrok kemarin yang membuat 3 orang mengalami luka kritis. Beberapa orang masih kami kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata Kapolres kepada wartawan Kamis (25/11/21).
Menurut Aldi, pihaknya akan menangani premanisme dan anarkis secara tegas.
Siapapun yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Negara harus hadir dan tidak boleh kalah oleh premanisme dan anarkisme. Siapapun itu akan kita hadapi jika mereka melanggar hukum," katanya
Batalion Kala Hitam diterjunkan ke Karawang untuk menambah pengamanan akibat bentrok antar LSM.
Sedikitnya 700 personil dari Brimob, Sabhara Polda dan TNI dari batalion Kala Hitam.
Komandan Korem 063 Cirebon, Kolonel Inf Elkines menegaskan TNI membantu Polres Karawang dalam melakukan pengamanan di wilayah Karawang dari kelompok premanisme.
Elkines bahkan meminta anak buahnya agar tidak ragu dalam melakukan tindakan tegas terhadap aksi premanisme.
"Pokoknya kalau melihat ada yang membawa senjata tajam tangkap. Kasih tahu kepada mereka kita bukan kaleng-kaleng," kata Alkines.
Alkines mengatakan tidak akan membiarkan aksi peremanisme tumbuh subur di wilayahnya. Tidak ada ruang bagi premanisme termasuk di Karawang.
"Jangan sampai mereka sewenang-wenang sampai berani menutup jalan untuk menyampaikan keinginan. Ini terlalu dan tidak boleh dibiarkan," katanya.
Alkines menegaskan kepada anggotanya agar melakukan tindakan tegas jika melihat aksi premanisme.
TNI akan membantu Polri menjaga Karawang selalu kondusif. (adji)