ADVERTISEMENT

Aneh, Wanita Pertama Jadi PM Swedia, Magdalena Andersson Mundur Setelah Dilantik, Tapi Minta Diangkat Lagi, Ini Alasannya

Kamis, 25 November 2021 08:49 WIB

Share
Magdalena Anderssons, wanita pertama yang jadi PM Swedia, tapi beberapa jam kemudia mundur. (foto: instagram/magdalenanderssons)
Magdalena Anderssons, wanita pertama yang jadi PM Swedia, tapi beberapa jam kemudia mundur. (foto: instagram/magdalenanderssons)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Magdalena Andersson menjadi wanita pertama Swedia yang terpilih sebagai Perdana Menteri. Magdalena berasal dari Partai Sosial Demokrat.

Anehnya, beberapa jam setelah dilantik, meski nota bene sebagai wanita pertama jadi PM Swedia, Magdalena Andersson mundur setelah dilantik, yakni kurang dari 12 jam setelah dilantik untuk menduduki jabatan puncak itu.

Magdalena mundur setelah Partai Hijau keluar dari koalisi dua partai mereka, memicu ketidakpastian politik di pemerintahan yang parlementer itu.

Tetapi Andersson mengatakan dia telah mengatakan kepada ketua parlemen bahwa dia berharap untuk diangkat lagi sebagai perdana menteri (PM) lagi sebagai kepala pemerintahan satu partai.

Partai Hijau mundur setelah parlemen menolak RUU anggaran koalisi.

"Saya telah meminta pembicara untuk dibebaskan dari tugas saya sebagai perdana menteri," kata Andersson dalam konferensi pers. "Saya siap menjadi perdana menteri dalam satu partai, pemerintahan Sosial Demokrat."

Partai Hijau mengatakan akan mendukungnya dalam setiap pemungutan suara konfirmasi baru di parlemen, sementara Partai Tengah berjanji untuk abstain, yang dalam praktiknya sama dengan mendukung pencalonannya. Partai Kiri juga mengatakan akan mendukungnya.

Anggaran ditolak
Proposal anggaran pemerintah sendiri ditolak demi satu yang diajukan oleh oposisi yang mencakup populis sayap kanan Demokrat Swedia. Partai terbesar ketiga di Swedia berakar pada gerakan neo-Nazi. Pemungutan suara adalah 154-143 mendukung proposal anggaran oposisi.

Pembicara Andreas Norlen mengatakan dia akan menghubungi delapan pemimpin partai Swedia "untuk membahas situasi". Pada hari Kamis, dia akan mengumumkan langkah selanjutnya untuk parlemen yang memiliki 349 kursi.

Magdalena Andersson mengatakan bahwa “pemerintah koalisi harus mengundurkan diri jika sebuah partai memilih untuk meninggalkan pemerintah. Terlepas dari kenyataan bahwa situasi parlemen tidak berubah, itu perlu dicoba lagi.”

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT