JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mencari solusi atas permasalahan sanitasi warga di wilayah Kecamatan Ciracas dengan mengajak dialog seluruh lapisan masyarakat, terkait masih banyak warga Ciracas yang buang tinja ke kali.
Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur, Fredy Setiawan, mengatakan, masih banyak warga yang membuang tinja ke kali menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota.
"Ini perlu libatkan semua peran masyarakat, kan ada RT/RW, Dasawisma, nanti melalui camat dan lurah juga disosialisasikan ke warga. Ada yang namanya sanitasi berbasis masyarakat, itu yang nanti disosialisasikan ke masyarakat," kata Fredy Setiawan kepada wartawan, belum lama ini.
Kata Fredy, pihaknya pun akan mengecek ke permukiman warga yang masih membuang tinja ke kali akibat belum punya septic tank (tangki septik).
"Nanti kita akan cek dengan lurah dan camat karena kan kita juga punya program stop buang air besar sembarangan (BABS). Kalau ada masukan ini kita cek kepastiannya," ungkapnya.
Sekko Jaktim Fredy mengatakan apabila memungkinkan, nantinya pemerintah kota Pemkot Jaktim bakal membangun tangki septik komunal di wilayah permukiman warganya yang masih buang tinja ke aliran kali.
"Itu memungkinkan karena kita punya program itu. Nanti semua stakeholder dilibatkan tidak hanya Sudin Kesehatan saja tapi juga kita bisa bermitra dengan pihak ketiga," tutur Fredy.
Sekiranya terdapat 544 keluarga di wilayah Kecamatan Ciracas yang rumahnya belum dilengkapi tangki septik. Dominan rumah tersebut berada di bantaran kali.
Namun kini, menurut Sekretaris Camat Ciracas, Abdul Khair mengatakan dari 1.200 keluarga yang tersebar di lima kelurahan, kini masih ada 406 keluarga yang belum punya tangki septik di rumahnya.
"Program septic tank di Ciracas, tinggal 406 keluarga dari 1.200," ucap Abdul, Senin (22/11/2021).
Camat Ciracas, Mamad, mengatakan pihaknya berencana membangun tangki septik di Kecamatan Ciracas melalui bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PAL Jaya dan unit terkait.
"Bersamaan juga karena kami ingin melakukan percepatan. Kami pakai donasi kemanusiaan, untuk orang yang enggak mampu kami bikinkan," ujar Mamad. (Cr02)