BELANDA, POSKOTA.CO.ID - Memasuki hari ke-3 demo anti lockdown, warga Belanda bakar gedung SD di Roosendaal.
Dilansir BBC News, sebanyak 130 orang diamankan oleh pihak kepolisian.
Mereka diamankan, dianggap sebagai provoktor dalam aksi demo tersebut.
Media belanda mengbarkan Kota Enschede, Belanda saat ini bertatus darurat.
Hal ini dilakukan agar warga tidak tumpah ke jalan-jalan.
Diketahui, kericuhan ini bermula di kot Rotterdam dan Den Haag. Namun, kerusuhaan itu dapat di redam pada Minggu (21/11/2021).
Namun, sebelum aksi itu dapat diredam, malam sebelumnya, Sabtu (20/11) para pendemo yang melakukan aksi protes melemparkan kembang api ke pihak kepolisian.
Mereka membekar sepeda dan merobohkan kamera pemantau jalan.
Polisi yang berjaga memberikan tembakan perngantan dan meriam air.
Hal ini dilakukan agar dapat mengendalikan keadaan.
Sebagai informasi, kerusuhan terjadi saat demonstrasi anti-pembatasan Covid digelar, namun beriringan dengan pengumuman lockdown parsial selama tiga pekan pada Jumat (12/11).
Dalam aturan itu membuat toko-toko non-esensial di Belanda diwajibkan tutup pada pukul 18.00.
Restoran, bar, kafe dan toko esensial seperti supermarket harus ditutup pukul 20.00.
Pemerintah Belanda juga meminta warganya tetap diharuskan memakai masker ketika beraktivitas di dalam ruangan.
Lihat juga video “Pelaku Curanmor Bersenjata Api Rakitan Diringkus Polisi”. (youtube/poskota tv)
Pembatasan untuk menekan Covid juga mewajibkan bukti vaksinasi Covid saat masuk ke bar, restoran, teater, dan acara dalam ruangan lainnya, hal ini pun dianggap warga Belanda sebagai pengekangan
Namun, Pemrintah bersikeras, karena kebijakan dilakukannya atas dasar meroketnya kasus Covid yang menembus 16.000 kasus dalam sehari. Bakan sabtu (21/11) kasusnya mencapai 21 ribu jiwa. (jhn)