Belasan Desa di Kabupaten Tegal Terendam Banjir, BMKG Minta Warga Tetap Waspada

Selasa 23 Nov 2021, 15:12 WIB
Ilustrasi Banjir (Fotoc/r02) 

Ilustrasi Banjir (Fotoc/r02) 

TEGAL, POSKOTA.CO.ID – Bencana banjir melanda wilayah Pantura Kabupaten Tegal usai diguyur hujan deras sejak Senin malam hingga Selasa pagi (22-23/11/2021).

Belasan desa di Kabupaten Tegal terendam banjir, peristiwa banjir terjadi akibat luapan Sungai Kemiri yang tidak mampu menampung tingginya intensitas hujan.

Banjir merendam ribuan rumah warga di Desa Sidaharja dan Jatibogor Kecamatan Suradadi.

Kemudian di Kecamatan Kramat merendam rumah warga di Desa Maribaya, Plumbungan, dan Kemuning.

Sementara di Kecamatan Warureja, banjir merendam Desa Kendayakan, Sukareja, Warureja, Banjaragung, Banjarturi, dan Kedung Kelor.

Kapolsek Dukuhturi, Iptu Bambang Masudiyanto mengatakan, banjir terparah melanda dua desa, yakni Desa Kepandian dan Dukuhturi karena letaknya paling dekat dengan sungai.

Ketinggian banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi jalan dan pemukiman warga. Seperti di Desa Kepandean dan Dukuhturi, Kecamatan Dukuhturi, sepeda motor yang dipakai menerjang banjir akhirnya mogok.

Sementara lokasi Pasar Kupu yang tergenang banjir terpaksa ditutup dan dialihkan ke pinggir jalan yang lebih tinggi. Untuk membantu warga korban banjir, aparat TNI dan Polri membagikan nasi bungkus kepada warga.

Peristiwa banjir ini disebabkan meluapnya Sungai Kemiri yang tak mampu menampung air hujan. Selain di Kecamatan Dukuhturi, banjir juga terjadi di Kecamatan Warureja, yakni Desa Kendayakan dan Sukalila. Selain itu juga Desa Sidaharja dan Kecamatan Kramat di Kecamatan Suradadi.

Sementara itu disinyalir, drainase atau saluran di sejumlah desa tidak mampu menampung air sehingga air meluap ke pemukiman warga.

Dilansir dari TribunJateng.com Prakirawan BMKG Tegal, Sri Nurlatifah menjelaskan, hujan semalaman yang terjadi di wilayah Tegal Raya masuk kategori hujan ekstrem.

Curah hujan tercatat mencapai 144,2 milimeter per hari. Hujan ekstrem tersebut merata di wilayah Tegal Raya.

"Kami menghimbau, masyarakat yang berada di wilayah bantaran sungai, lereng bukit atau gunung agar tetap waspada. Tentunya juga terus memperhatikan informasi cuaca dari BMKG," ungkap Sri.

Banjir yang tingginya hingga lutut juga terjadi di Jalan Jalak Timur, Jalan Gelatik, Jalan Cinde dan beberapa perkampungan di Margadana.

Salah satu warga Kutanti (40) mengatakan, daerah Jalan Jalak Timur memang sudah langganan banjir tiap musim penghujan.

Bahkan banjir sering terjadi sejak tiga tahun terakhir. Ia mengatakan, tetapi tahun ini yang paling parah. Menurutnya hujan yang terjadi semalaman pun sangat deras.

"Daerah sini memang parah kalau hujan deras. Dari Jalak Timur sampai Jalan Gelatik," ungkapnya dikutip dari TribunPantura.com oleh Poskota, Selasa (23/11/2021).

Sementara jumlah keseluruhan titik yang mengalami banjir dan genangan air hingga saat ini masih dalam pendataan BPBD. (Puspita Larasati)

Berita Terkait

News Update