Bukan 12 Bulan, Astronom Temukan Planet yang Hanya 3 Hari Langsung Bisa Terhitung Satu Tahun Loh

Senin 22 Nov 2021, 13:25 WIB
Astronom Temukan Planet Baru (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

Astronom Temukan Planet Baru (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sekelompok astronom dari Physical Research Laboratory (PRL) di Ahmedabad, India telah menemukan sebuah planet ekstrasurya baru.

Menurut Organisasi Penelitian Luar Angkasa India, planet tersebut memiliki masa waktu yang sangat sebentar yakni satu tahun hanya berlangsung selama beberapa hari.

Menyadur laporan dari laman Digital Trends, tim yang dipimpin oleh Prof. Abhijit Chakraborty dari PRL, melihat planet yang mengorbit bintang yang sekitar 1,5 kali massa matahari kita dan terletak 725 tahun cahaya.

Penemuan ini dilakukan dengan menggunakan spektrograf serat optik PRL Advanced Radial-velocity Abu-sky Search (PARAS), yang pertama dari jenisnya di India, pada Teleskop PRL 1,2 meter di Observatorium Gunung Abu,” ruang angkasa India lembaga ISRO menulis.

“Pengukuran ini dilakukan antara Desember 2020 dan Maret 2021. Pengukuran tindak lanjut lebih lanjut juga diperoleh dari spektrograf TCES dari Jerman pada April 2021, dan juga pengamatan fotometrik independen dari teleskop 43 sentimeter PRL di Gunung Abu.” jelas lembaga ISRO.

Planet yang disebut TOI 1789b atau HD 82139b ini berukuran sekitar 1,4 kali ukuran Jupiter, dengan sekitar 70% massanya.

Planet itu juga mengorbit bintang inangnya hanya dalam 3,2 hari, yang berarti ia sangat dekat dengan bintang pada jarak hanya 0,05 kali jarak antara Bumi dan matahari.

Maka dari itu, planet tersebut bisa juga menjadi jenis planet yang disebut Jupiter panas.

Karena planet ini sangat dekat dengan bintangnya, ia mengalami suhu yang sangat tinggi hingga 2000 K (3140 Fahrenheit atau 1727 Celcius), yang cukup panas untuk melelehkan besi.

Planet ini juga mengembang, sehingga kepadatannya sangat rendah, sehingga bengkak dan lebih besar dari Jupiter meskipun memiliki massa yang lebih kecil.

Planet Jupiter panas serupa telah ditemukan menggunakan instrumen lain seperti exoplanet NGTS-10b, ditemukan sebagai bagian dari Next-Generation Transit Survey (NGTS), atau KELT-9b yang terkenal, planet ekstrasurya terpanas yang dikenal dengan suhu permukaan hingga 7.800 derajat.

Fahrenheit yang ditemukan menggunakan Kilodegree Extremely Little Telescope.

Mempelajari Jupiter panas dapat membantu para astronom memahami bagaimana sistem planet terbentuk dan berevolusi, karena itu adalah hasil yang ekstrem dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana planet bisa berakhir begitu dekat dengan bintangnya.

“Deteksi sistem semacam itu meningkatkan pemahaman kita tentang berbagai mekanisme yang bertanggung jawab atas inflasi di Jupiter panas dan pembentukan serta evolusi sistem planet di sekitar bintang yang berevolusi dan menua,” tulis ISRO. (cr03)

Berita Terkait
News Update