Kepolisian Ragukan Kebenaran Data Polri yang Diretas Hacker, Data Sistem Dipastikan Aman Terkendali

Minggu 21 Nov 2021, 13:56 WIB
Data polri bocor (pixabay/Pexels)

Data polri bocor (pixabay/Pexels)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Beberapa waktu lalu beredar kabar jika data Polri alami kebocoran usai diretas oleh hacker.

Kebocoran data Polri tersebut diunggah oleh salah satu unggahan akun Twitter @son1x777, pada hari rabu (17/11/2021)

Bahkan akun itu juga sampai memberikan link untuk menggunduh data yang diduga berisi sample database personil Polri.

Mengenai hal itu, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan data sistem keamanan jaringan internal Polri masih dalam kondisi aman.

"Intinya, untuk server dan data serta sistem keamanan semuanya masih aman,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (21/11/2021), dikutip Poskota.co.id dari PMJ News.

Dedi menjelaskan, pihak Dittipidsiber Bareskrim Polri tengah menyelidiki kasus dugaan peretasan tersebut untuk mengetahui sosok hacker yang berasal dari Brazil itu.

Dia juga tidak membenarkan keabsahan data internal Polri yang diunggah oleh hacker melalui akun Twitter pribadinya.

Sebelumnya, muncul seorang peretas asal Brazil dengan akun Twitternya @son1x666 mengaku berhasil membobol data Polri.

Melalui akun twitternya, hacker tersebut mengaku telah mengantongi sejumlah data pribadi dan rahasia dari para anggota Polri termasuk dengan orang-orang terdekatnya pada Rabu (17/11/2021) kemarin.

Selain membobol data Polri, hacker tersebut juga mengaku telah melakukan peretasan terhadap data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Melalui akun Twitter tersebut, ia mengungkap sejumlah alasan dirinya membobol data Polri dan BSSN.

Salah satunya sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Indonesia yang kecewa dengan pemerintahan saat ini.

“Banyak orang Indonesia telah menghubungi saya berbicara tentang situasi kehidupan mereka di Indonesia. Jadi saya mengidentifikasi diri saya dengan mereka, dan memutuskan untuk membantu dengan apa pun yang saya bisa, jadi inilah alasan saya melakukan kebocoran ini,” terangnya.

Dikabarkan, dari file tersebut berisi banyak informasi penting dari data pribadi personil kepolisian, misalkan nama, nrp, pangkat, tempat dan tanggal lahir, satker, jabatan , alamat, agama, golongan darah, suku, email, bahkan nomor telepon ini jelas berbahaya.

Tak hanya itu, diketahui terdapat juga kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman selesai, tanggal binlu selesai.

Tak hanya itu, diketahui terdapat juga kolom data rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rehab keterangan, id propam, hukuman selesai, tanggal binlu selesai. (cr09)

Berita Terkait

News Update