Politik Pertahanan

Sabtu 20 Nov 2021, 06:00 WIB

Dinamika geopolitik global diperlukan untuk memahami keseluruhan peta aliansi pertahanan dan bagaimana Indonesia mensikapi hal tersebut.

Kedua, pentingnya spirit berdikari guna mendorong raya percaya diri di dalam membangun keseluruhan ekosistem pertahanan.

Penggunaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara, manajemen pertahanan, intelijen pertahanan, kerjasama militer, penguasaan teknologi militer, pengembangan industri pertahanan, dan bagaimana melakukan aliansi atau suatu upaya mendapatkan teknologi militer hanya bisa terjadi dengan rasa percaya diri yang besar.

Jepang membangun kekuatan militernya dengan modernisasi di seluruh bidang kehidupan. Bagi Jepang, semangat Bushido menjadi sumber spirit dan ditransformasikan menjadi strategic culture bagi hadirnya kekuatan militer Jepang yang militan, modern, profesional, dan memiliki semangat harakiri.

Dengan semangat Bushido tersebut, Jepang pada periode restorasi meiji, menjalin aliansi militer dengan Inggris guna membangun angkatan laut yang tangguh dan modern, sementara modernisasi Angkatan Darat Jepang dilakukan dengan kerjasama strategis dengan Jerman.

Namun tanpa rasa percaya diri yang besar, sulit bagi Jepang melakukan loncatan revolusioner di dalam membangun supremasi kekuatan pertahanannya.

Ketiga, konsistensi pelaksanaan road map bagi kemajuan Industri pertahanan nasional.

Indonesia di dalam membangun Alat utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dinilai cenderung berubah-ubah. Setiap ganti pejabat, cenderung terjadi perubahan konsepsi.

Belum kerancuan kewenangan antar instansi.

Keempat, cara pandang geopolitik menjadi dasar diplomasi luar negeri dan diplomasi pertahanan yang mengabdi pada kepentingan nasional Indonesia.

Dinamika di Laut Tiongkok Selatan misalnya. Indonesia harus mengambil prakarsa guna memastikan keamanan kawasan strategis yang begitu penting bagi perdagangan dunia tersebut.

Dengan berbagai hal yang terjadi di kawasan Laut Tiongkok Selatan, Indonesia perlu mengambil inisiatif kepemimpinan melalui multitrack diplomacy atas dasar legitimasi kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Asia-Afrika dan Amerika Latin.

News Update