ADVERTISEMENT

Tamu yang Bikin Jengkel dan Was-was

Kamis, 18 November 2021 06:30 WIB

Share
Tamu yang Bikin Jengkel dan Was-was. (Kartuni/Poskota.co.id/Sental-Sentil/Arif)
Tamu yang Bikin Jengkel dan Was-was. (Kartuni/Poskota.co.id/Sental-Sentil/Arif)

APAKAH anda termasuk orang yang suka kalau ada tamu yang datang kemudian berlama-lama nggak mau pulang? Apalagi, ‘tamu’ yang dimaksud bikin jengkel seisi rumah? Kayaknya dongkol banget ya kalau dia nggak pamit-pamit untuk hengkang.

Tentu saja tamu yang dimaksud bukan tamu manusia, saudara, sahabat karib misalnya. Yang, kata Nabi, kalau ada tamu yang begitu seharusnya kita hormati. Bukan itu saja, kita juga patut bergembira, karena tamu yang baik, berarti akan membawa kebaikan pula bagi tuan rumah.

Nah, jadi tamu yang kayak apa yang bikin jengkel alias dongkol? Nih, seperti tamu yang disebut Covid-19, yang telah menelan korban ribuan orang. Kita kepinginnya covid musnah dari muka bumi ini. Betul, apa betul?

Tapi, si covid masih bandel. Kelihatannya masih mengincar manusia yang lengah, lupa prokes. Inilah yang disebut tamu nggak tahu diri. Yang punya rumah sudah bosen, sebel, malah bikin was-was, eh nggak mau minggat juga!

Malah, petugas humas lingkungan sudah kasih kabar bahwa semua warga harus hati-hati karena datang lagi itu tamu penyakit lama yang disebut demam berdarah DBD. Penyakit ini sebenarnya nggak asing, sudah cukup lama bersemayam di wilayah negeri ini. Bahkan  juga sangat berbahaya dan mematikan. Tapi bagi masyarakat kayaknya sudah biasa, dan nggak sedahsyat corona, sehingga orang mulai mengacuhkan. Padahal, sekali lagi sangat berbahaya!

Oleh sebab itu pengurus lingkungan memasang peringatan di WA untuk masyarakat luas agar hati-hati dan waspada terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut. Kita fokus pada covid ternyata diam-diam DBD merajalela.

Oleh sebab itu, diingatkan, dan nggak lupa bahwa untuk membasmi penyakit ini juga sama dengan prokes Covid 19, yakni dengan cara 3 M. Jika untuk menangkal corona, kita harus mencuci tangan, pakai masker, jaga jarak, tapi untuk tangkal DBD, menguras tempat penampungan air, menutup lubang atau tampungan air, dan mendaur ulang sampah, atau mengubur barang bekas yang nggak terpakai. Ini semua menjaga agar si nyamuk nggak bersarang!

Selebihnya tentu saja menjaga kebersihan lingkungan. Dan waspada gejala pada tubuh penderita, demam tinggi, diare, nyeri sendi otot, kulit bintik merah. Dan jika demam selama tiga hari belum juga turun, selekasnya kunjungi dokter.

Waspadalah. Walaupun itu penyakit sudah dianggap biasa, tapi sangat bahaya. Jadi janganlah abai! - Massoes

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT