Tiga Orang Tewas, dan Pohon Bertumbangan Akibat Angin Kencang di Mojokerto

Senin, 15 November 2021 09:24 WIB

Share
Petugas sedang memotong pohon tumbang akibat angin kencang di Mojokerto.(BNPB)
Petugas sedang memotong pohon tumbang akibat angin kencang di Mojokerto.(BNPB)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Peristiwa angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur,  mengakibatkan tiga orang tewas, dan tiga lainnya luka-luka, Minggu sore (14/11/2021), pk. 16:30 WIB.

Selain itu, banyak pohon yang tumbang sehingga menimbulkan kerusakan pada bangunan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto menyebut tumbangnya pohon disebabkan angin yang bertiup kencang dan kondisi tanah gembur.

Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Senin pagi (15/11/2021) mengungkapkan, bencana ini terjadi  di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto.

Pasca kejadian, BPBD bersama dinas terkait dan masyarakat berhasil mengevakuasi korban luka-luka.

Selanjutnya para korban dirawat di rumah sakit terdekat. Selain pertolongan dan penyelamatan, petugas di lapangan membersihkan pohon tumbang serta material bangunan yang berserakan tersebut hingga pukul 20.30 WIB.
        
Banjir di Banyuwangi

Banjir terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu malam (14/11/2021) pukul 19.00 WIB, yang melanda dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Kandangan di Kecamatan Pesanggaran dan Desa Kedunggebang di Kecamatan Tegaldlimo. 

Banjir tersebut berdampak pada 66 kepala keluarga, sedangkan kerugian material, BPBD Kabupaten Banyuwangi yang menyebabkan  sejumlah fasilitas umum terendam, seperti tempat ibadah, pasar tradisional dan fasilitas pendidikan. Di samping itu, BPBD memantau pondasi jembatan Sumber Adi – Sumber Jambe tergerus arus air.

BPBD Kabupaten Banyuwangi menginformasikan banjir di pemukiman berangsur surut sedangkan debit air sungai masih tampak tinggi. Pihaknya sejak dini berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk siap siaga dan pendataan.

Menyikapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar