DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meminta para pengawas sekolah meningkatkan peran dalam menciptakan sistem birokrasi yang bersih dari tingkat bawah.
Hal itu dikatakan WH saat memberikan pengarahan pada acara diklat calon pengawas sekolah tingkat SMA, SMK dan Skh yang dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vocasi (BBPPMPV), Bisnis dan Pariwisata Kemendikbud Ristek, Sawangan, Depok, Senin (15/11/2021).
Sebanyak 178 calon pengawas yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten akan mengikuti diklat sebagai modal dasar mereka dalam melaksanakan tugasnya nanti. Pelaksanaan diklat itu sendiri dilakukan sejak 15-24 November 2021.
WH mengungkapkan peran pengawas sekolah sangat penting dalam proses administrasi, monitoring serta cek dan ricek segala bentuk laporan yang dibuat oleh sekolah.
"Termasuk juga di dalamnya melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran sekolah. Itu harus benar-benar diawasi agar jangan sampai ada uang negara yang disalahgunakan meskipun hanya sepeser," ujarnya.
Mantan Walikota Tangerang dua periode itu kembali mengingatkan kepada para calon pengawas akan komitmennya dalam menciptakan sistem birokrasi yang bersih dan transparan.
Hal itu sudah terbukti dengan banyaknya penghargaan yang didapat atas kinerja pasangan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy empat tahun belakangan.
"Dari mulai penghargaan peringkat dua nasional pencegahan korupsi dari KPK, penghargaan dari BKN terhadap manajemen pegawai di lingkungan Pemprov Banten yang mendapat peringkat satu, penghargaan dari Kemendagri terkait dengan Pemda Inovatif, sampai predikat WTP yang didapat lima kali berturut-turut dari BPK RI," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, atas prestasi-prestasi yang didapat oleh Pemprov Banten tersebut, jangan sampai dinodai dengan tingkah perilaku segelintir oknum yang melakukan korupsi.
"Makanya saya naikkan gaji dan insentif guru, kepala sekolah serta para ASN Pemprov Banten, supaya mereka bisa bekerja dengan nyaman dan maksimal tanpa khawatir kekurangan," ucapnya.
Makanya, WH kerap mengaku sedih ketika ada guru dan ASN Pemprov Banten yang dikejar-kejar oleh Kejaksaan karena diduga melakukan tindakan korupsi, meskipun pemanggilannya baru sebatas saksi.