JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Banjir masih berlangsung di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat (Kabar), hingga Jumat (12/11/2021) malam, pukul 21:00 WIB ketinggian air hingga mencapai 3 meter, ribuan rumah terendam banjir.
Pantauan BPBD setempat di beberapa titik lokasi dengan ketinggian berkisar 50 hingga 310 sentimeter. Selain itu, dalam peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia.
Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau menginformasikan sebanyak 931 KK, atau 3.385 jiwa masih bertahan di pengungsian.
"Jumlah wilayah desa terdampak paling tinggi berada di Kecamatan Sekadau Hulu. Pada kerugian material, ribuan rumah terendam banjir dan pihak BPBD masih melakukan pendataan jumlah rumah terdampak banjir akibat debit air Sungai Kapuas meluap setelah terjadi hujan lebat," terang Abdul Muhari.
Berikut ini wilayah desa yang terdampak banjir yang terjadi sejak 26 Oktober 2021 lalu, pukul 16.00 WIB.
Desa-desa terdampak di Kecamatan Sekadau Hulu yaitu Desa Rawak Hulu, Sungai Sambang, Nanga Menterap, Rawak Hilir, Tinting Boyok, Cupang Gading, Mondi, Tapang Perodah, Setawar dan Perongkan.
Pada Kecamatan Sekadau Hilir, sembilan desa terdampak antara Desa Mungguk, Sungai Ringin, Tanjung, Merapi, Seberang Kapuas, Penit, Sei Kunyit, Seraras dan Tapang Semadak.
Enam desa terdampak di Kecamatan Belitang Hilir yaitu Desa Sei Ayak I, Sei Ayak II, Entabuk, Tapang Pulau, Kumpang Bis dan Empajak, sedang di Kecamatan Belitang hanya tiga desa antara lain Desa Belitang I, Belitang II dan Setuntung.
Pemerintah Kabupaten Sekadau telah menentapkan status tanggap darurat banjir, angin kencang dan tanah longsor pada 26 November sampai dengan 30 November 2021.
Menurut BPBD setempat, status ini dapat diperpanjang apabila kondisi semakin memburuk.