Sebut masih Ada Mental Terjajah, Jokowi: Ketemu Bule Kayak Ketemu Siapa Gitu, Wong Sama-sama Makan Nasi!

Jumat 12 Nov 2021, 11:15 WIB
Presiden Joko Widodo. (foto: dok.biro pers)

Presiden Joko Widodo. (foto: dok.biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa saat ini di Indonesia masih ada banyak warga yang merasa kastanya lebih rendah dari negara lain.

Mental-mental seperti itu saat ini disebut Jokowi masih menjadi kebiasaan dari orang-orang di Indoneisa.

Padahal, menurutnya mental seperti itu sudah harus segera dihilangkan dan tidak lagi terlalu memperdulikan status atau kasta orang dari negara lain.

Jokowi menilai mental seperti itu dibentuk sejak zaman penjajahan yang pernah terjadi di Indonesia berpuluh-puluh tahun lalu.

Akan tetapi, Jokowi meminta agar mentalitas seperti itu bisa dihilangkan karena sudah sejak lama juga Indonesia berhasil merdeka.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Mental inlander, mental terjajah, ini masih ada yang masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita,” kata Jokowi.

“Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu, sedih kita. Kita kadang-kadang terlalu mendongak kayak gini. Wong, sama sama makan nasi juga," sambungnya.

Jokowi menegaskan agar seluruh rakyat Indonesia bisa terus meningkatkan dan memperkuat identitas bangsa.

Ajaran tersebut diminta Jokowi untuk selalu ditanamkan di dalam hati dan pikiran setiap warga negara Indonesia serta tak boleh terlupakan.

"Menurut saya, menjadi sebuah hal yang sangat penting sekali untuk memperkuat identitas, memperkuat karakter bangsa ini,” imbuh Jokowi.

“Jangan sampai kita kehilangan ajaran budi pekerti itu," ucapnya menambahkan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Istana Merdeka, Jakarta,  Kamis (11/11/2021).

Dalam pertemuan itu disepakati kerja sama ekonomi strategis kedua negara, sebagai tindak lanjut pembicaraan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.

"Pertama, kerja sama antara London Stock Exchange (LSE) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam pembentukan pertukaran pasar karbon (carbon market exchange)," ujar Jokowi.

Kedua, Presiden Jokowi dan Menlu Inggris membahas terkait investasi bersama Indonesia–Inggris dalam pengembangan produksi katoda di Inggris untuk memenuhi kebutuhan baterai litium di Inggris dan Eropa.

"Indonesia akan menyediakan prekursor yang diperlukan dari pabrik di Indonesia yang dibangun atas investasi bersama kita," lanjutnya.

Ketiga, kerja sama yang lebih erat terkait vaksin dan bioteknologi. Sejauh ini, Indonesia telah berkomunikasi dengan Oxford University untuk mengirimkan lebih banyak pelajar dan peneliti.

Menurut Presiden Jokowi, pandemi telah memberikan pelajaran pentingnya membangun lebih banyak hub untuk vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis.

Presiden juga menegaskan bahwa Indonesia siap untuk menjadi hub bagi kawasan. "Mohon sampaikan prioritas-prioritas ini kepada PM Johnson. Indonesia akan mengirimkan tim ke Inggris untuk segera menindaklanjuti hal ini, dan tentunya dukungan Inggris terhadap presidensi G20 Indonesia akan sangat kami hargai," jelasnya. (cr03)

Berita Terkait

News Update